Selasa, 21 Februari 2012


BAB III
METODE BERKARYA

A. Media Berkarya
Dalam perancangan website “Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen”, penyusun menggunakan beberapa media yang digunakan untuk menciptakan karya berupa desain website “Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen”. Media terdiri dari alat dan bahan, karena dalam proses pembuatan desain website tidak memerlukan bahan maka media utama dalam pembuatan desain website ini adalah dengan menggunakan komputer beserta koneksi dengan jaringan internet.
Adapun media yang digunakan untuk membuat karya desain website “Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen” adalah :
1.    Alat
a.    Perangkat Keras (Hardware)
Laptop Merk Acer dengan spesifikasi yang dipakai dalam mengerjakan karya adalah:
1)    Acer type Aspire 4736 14.0" LED LCD
2)    Processor : Intel Core 2 Duo T6600 (2.2 GHz, 800 MHz FSB)
3)    Memory 1 GB
4)    Hardisk :160 GB
5)    DVD Super Multi DL drive
6)    Printer merk Epson Stylus T20E
7)    3D Optical Mouse Merk Sony
b.        Perangkat Lunak (Software)
1)   OS (Operating System) Windows 7 Ultimate
2)   Adobe Photoshop CS2 Middle version
3)   Adobe Flash CS3
4)   Adobe Dreamweaver CS3

B.  Proses Berkarya
            Dalam menciptakan karya desain website harus melalui beberapa tahap, diantaranya adalah:
1.    Tahap Perencanaan Awal (Preliminary Planning)
a.             Menentukan Tujuan Pembuatan Website
Penetapan tujuan yaitu menetapkan hasil akhir yang akan dicapai dari pembuatan karya tugas akhir. Penetapan tujuan adalah tahap pertama yang ditempuh sebelum masuk ke tahap produksi perancangan desain website. Pada tahap ini ide dasar (konsep) website dilakukan. Setelah konsep website kemudian dikembangkan menjadi sebuah desain template.
Pembuatan karya tugas akhir penulis bertujuan agar karya yang dihasilkan nantinya dapat digunakan sebagai media promosi dalam bentuk website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen.
b.             Pencarian Ide
Ide adalah tahap awal dalam pembuatan karya. Tanpa adanya ide mustahil akan tercipta suatu karya. Ide akan melahirkan kehendak untuk berkarya dan merealisasikan idenya. Pada umumnya ide masih bersifat abstrak dan bersifat pribadi karena hanya berupa buah pikiran di dalam kepala. Proses pencarian Ide merupakan proses yang harus kita lakukan pertama kali sebelum mulai membuat Website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab.Sragen.
Sebelum menetapkan sebuah konsep atau ide dasar kita harus mengetahui tentang bagaimana kondisi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen. Inovasi dalam bidang cetak mencetak juga terus mengalami kemajuan dengan banyaknya tempat yang melayani jasa cetak offset bahkan saat sekarang ini tren digital printing juga berkembang pesat. Banyak media promosi yang bisa digunakan untuk mengenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat umum, namun terkadang media–media tersebut dirasa belum efektif karna mungkin informasi yang diberikan belum maksimal karena kendala waktu, tempat dan tingkat ekonomisnya. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka perancangan desain website harus memiliki tampilan visual yang sesuai dengan karakter perusahaan daerah yang menarik dengan content yang membuat pengguna merasa ingin lebih mengetahui jasa yang diberikan Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen.
Pada website perusahaan daerah atau instansi pemerintah daerah karakteristik website yang dimiliki biasanya yang resmi dan terkesan kaku karena lebih mempertimbangkan isinya saja. Namun dalam hal ini penulis ingin merancang desain yang berbeda dari website perusahaan daerah yang sudah ada dengan tampilan yang berbeda dan sesuai bidang jasa Percetakan dan Penerbitan.
Selain mencari ide sendiri yang nantinya akan diterapkan dalam tampilan website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen. Desainer telah melakukan pengamatan terhadap beberapa website yang sudah dimiliki oleh Instansi Pemerintah di Sragen sendiri dan website yang dimiliki oleh instansi Pemerintah Daerah diluar Sragen sehingga desainer mendapatkan content dan tampilan yang relevan dan sesuai dengan karakteristik Perusda sebagai perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa percetakan dan penerbitan.
c.              Analisa Kebutuhan Klien
Analisa kebutuhan klien diperlukan penulis dalam merancang sebuah website agar nantinya website yang dibuat bisa sesuai dengan keinginan klien dalam hal ini klien penulis adalah Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan tiga metode untuk mendapatkan hasil yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan konsep karya. Metode yang pertama adalah dengan melakukan wawancara dengan pimpinan Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Dalam tahap ini penulis memperoleh masukan mengenai informasi apa saja yang akan ditampilkan dalam website, dan bentuk website yang diinginkan. Setelah melakukan wawancara, penulis juga melakukan observasi atau pengamatan langsung ke Perusda Percetakan dan Penerbitan. Dari proses ini penulis bisa memperoleh data secara langsung mengenai sejarah Perusda, visi dan misi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen, struktur organisasi, job description, data pegawai, alat–alat produksi, bidang usaha, proses produksi yang sedang berlangsung dan apa saja yang di produksi oleh Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Selain menggunakan dua metode tersebut diatas, penulis juga melakukan dokumentasi pada saat observasi berlangsung untuk mendapatkan foto dan data–data dari Perusda yang dapat digunakan sebagai referensi pada isi website.
d.             Analisa Target Audience
Analisa target audience yang dituju sebagai acuan menentukan konsep karya dan menentukan bahasa apa yang dipakai agar tepat dan efisien. Pada karya ini target audience yang di jangkau adalah masyarakat usia 18 tahun keatas. Cakupan target audience merupakan pegawai kalangan Instansi Pemerintah Daerah dan masyarakat umum seperti kalangan terpelajar dan Mahasiswa. Dalam cakupan target audience kita dikenal beberapa segmentasi pasar yaitu:
a)    Segmentasi Demografis dalam hal ini adalah pria dan wanita dengan jangkauan usia 18 tahun keatas. Warga Negara Indonesia yang terdidik, tidak buta aksara, mampu membaca, mengenal teknologi, dan mampu mengoperasikan komputer dan gadget yang bisa mengakses internet serta mengerti akan teknologi informasi. Sasaran secara umum website ini adalah pegawai kalangan Instansi Pemerintah Daerah, kalangan terpelajar, dan mahasiswa. Dalam usia 18 tahun termasuk dalam usia pos remaja atau usia yang telah melewati masa remaja.(Prawira, 1989)
b)   Segmentasi Geografis, target dalam segmentasi ini adalah penduduk Indonesia yang hidup di daerah atau wilayah eks Karisidenan Surakarta dan sekitarnya, secara dominan sasarannya adalah kalangan Instansi Pemerintah Daerah dan masyarakat di wilayah Sragen.
c)    Segmentasi Psikografis, dalam segmentasi ini cenderung pada faktor–faktor psikologis dalam diri seseorang yang bersifat abstrak karena tidak nampak sebagai perbuatan atau aktifitas. Dalam hal ini target audience memiliki kesadaran, ketertarikan, dan mampu mengoperasikan internet dan terbuka akan suatu sistem informasi baru.
Dalam menganalisa target audience, penulis menggunakan metode studi literatur untuk melakukan penilaian terhadap keinginan user atau target audience yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu berdasarkan segmentasi demografis, geografis, dan psikografis. Faktor dasar target audience yang perlu dipertimbangkan adalah perbedaan umur/ zaman, perbedaan kelas, perbedaan jenis kelamin dan keseluruhan kecenderungan warna.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip dari A Study in “Color Prefferens of School Children” oleh F.S. Breed dan S.E. Katz memberikan gambaran sebagai berikut : sejumlah warna diberikan kepada 2000 orang siswa pra remaja dan kepada 2000 orang yang telah melewati masa remaja (pos remaja).

Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Pra Remaja       Laki – laki
                         Perempuan
149
120
83
79
92
116
133
122
462
439
79
151
Pos Remaja      Laki – laki
                        Perempuan
156
134
38
41
27
72
166
248
501
394
113
123
Tabel 1. Tabel pengelompokan warna berdasarkan usia

Berdasarkan tabel diatas, target audience pada usia pos remaja menunjukkan bahwa warna yang lebih disukai adalah warna biru.
Konsep desain minimalis berarti penyederhanaan suatu desain, dimana dalam desain tersebut tidak terdapat macam–macam ornamen pendukung, namun merupakan suatu kesatuan desain yang dinamis. Desain web minimalis dengan konsep interface yang user friendly, sehingga membuat target audience mudah dimengerti dan mudah diakses dan digunakan oleh pengunjung. Dengan warna, tekstur, background dan elemen yang sederhana dengan tambahan satu atau dua objek besar sebagai titik fokus. (sumber: http://www.gravisware.com).
Dalam membuat desain website minimalis juga harus memenuhi prinsip–prinsip desain grafis, baik dari segi balance, aligment, hingga contrast-nya. Selain itu bentuk layout yang minim tetapi manis tanpa melupakan unsur artistik dan psikologisnya tidak akan membuat website terlihat membosankan dan terkesan biasa. Hal ini bisa diterapkan dalam beberapa hal antara lain dalam hal penggunaan kombinasi warna, cahaya gelap dan terang seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan menambahkan flash atau javascript sehingga unsur – unsur tertentu dapat bergerak. Lalu pengaturan gambar – gambar yang berbeda untuk setiap halaman website atau konten. Font yang digunakan dalam mendesain adalah type font yang unik tetapi mudah dibaca oleh user dan browser, serta karakter huruf yang tidak membuat mata cepat lelah.
Konsep desain minimalis dapat diterapkan dengan cara menggunakan kombinasi warna putih, abu- abu, hitam untuk benda yang tidak ingin terlihat menonjol. Kombinasi warna cahaya gelap dan terang agar membuat kesan minimalis dan netral karena pergerakan warna putih, abu–abu, hitam akan lebih bernilai simple dan elegan. Dalam menerapkan konsep desain yang minimalis sebaiknya menggunakan satu atau dua warna yang kuat pada beberapa objek sebagai fokus misalnya warna biru tua, hitam, merah hati.
e.              Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan ide dasar atau ide utama langkah selanjutnya sebelum membuat tampilan desain website ada beberapa tahapan lagi yang harus dilalui. Masih merupakan bagian dari proses pencarian data, desainer juga harus melalui proses :
1.      Studi Literature
Pencarian data melalui studi literature terhadap buku – buku yang membahas topik yang berhubungan dengan objek yeng diteliti dan rancangan web yang akan dibuat.
2.      Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan narasumber (Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen). Tentang seputar sejarah berdirinya Perusda, produk apa saja yang ada di Perusda, manajemen Perusda, pemasaran Perusda dan proses produksi di Perusda.
3.      Observasi
Metode Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan pada objek secara langsung, misalnya pengamatan mengenai suasana perusda, bentuk bangunan, fasilitas, alat–alat pendukung produksi, dan apa saja yang di produksi oleh Perusda.
4.      Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan melihat laporan PKL yang telah dibuat penulis agar memperoleh berbagai data yang dapat dijadikan referensi dalam penulisan tugas akhir, antara lain file CD yang berisikan foto- foto yang diberikan oleh Perusda Percetakan dan Penerbitan, leaflet, buku company profile.
f.              Penentuan Konsep Desain
Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen merupakan salah satu instansi pemerintah yang masuk dalam Badan Usaha Milik Daerah yang mendukung pendapatan asli daerah yang siap melayani segala macam jenis barang cetak untuk dinas/ instansi dan masyarakat umum.
Jenis pesan yang disampaikan adalah jenis pesan yang bersifat informatif, bertujuan untuk membentuk permintaan pertama kepada pasar tentang produk baru serta membangun citra perusahaan sebagai pihak pemberi pesan. Daya tarik pesan yang digunakan adalah daya tarik positif/ rasional yang lebih fokus pada fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk. Gaya pesan yang digunakan merupakan gaya suasana atau citra (mood or image), yang mampu membangkitkan suasana atau citra melalui sugesti dari suatu produk.
Dalam membuat karya desain website ini penulis menerapkan konsep desain perusahaan daerah percetakan. Komposisi desain yang minimalis dengan mengkombinasikan warna abu-abu, putih, hitam sebagai background lalu untuk menguatkan beberapa objek digunakan warna biru monokromatik. Dari pihak Perusda Percetakan dan Penerbitan mengharapkan kesan minimalis tetapi bersifat formal dengan warna yang digunakan adalah warna yang memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu, wawasan dan sesuai dengan jiwa Perusda Percetakan dan Penerbitan. Dalam membuat konsep desain penulis mempertimbangkan pemilhan karakteristik warna yang akan digunakan, bentuk layout, komposisi dan typografi berdasarkan pada target audience yang telah ditentukan sebelumnya.
Yang pertama yaitu pada pemilihan warna. Warna akan mempengaruhi emosional customer bagi perusahaan, merk atau produk yang ditawarkan. Pada hal ini penulis perlu mempertimbangkan tanggapan target audience yang telah ditentukan sebelumnya yaitu segmentasi demografis dengan jangkauan usia antara 18 tahun keatas antara lain seperti pegawai kalangan Instansi Pemerintah Daerah, kalangan terpelajar, dan mahasiswa dimana yang lebih dominan adalah memilih warna biru.
Pemilihan layout yang digunakan pada desain website ini adalah jenis layout left index karena untuk memudahkan navigasi pada halaman–halaman yang berbeda dan untuk  mengurangi kekacauan informasi yang pada akhirnya dapat membingungkan pengunjung.
Penulis cenderung menggunakan komposisi asimetris dalam pembuatan desain website dikarenakan untuk menghindari kebosanan dengan keseimbangan simetris sekaligus untuk menghindari kekacauan informasi sekaligus pada bagian isi atau content website memiliki bidang luas untuk menampilkan gambar.
Tipografi yang digunakan dalam website adalah jenis–jenis huruf yang mudah dan nyaman dibaca/ tidak membuat mata cepat lelah dan mampu menguatkan isi pesan verbal dan visual dalam desain website kepada pengunjung atau pengguna website. Simpulan kebutuhan klien, desainer dan user dari uraian sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:





tabel TA



Tabel 2. Tabel Kebutuhan Klien, Desainer, dan User

 
 
















2.    Tahap Sebelum Produksi (Pre Production)
a.             Pengelompokan dan Pemilihan Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan dengan berbagai metode meliputi data gambar dan data tertulis. Data tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan pembagian halaman website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Halaman tersebut sebagai berikut :
a)                Halaman Home / halaman depan
Berisi ucapan selamat datang dan berita terbaru dan info tentang Perusda Percetakan & Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman home terdapat image gedung Perusda. Penulis lebih memilih menggunakan foto yang diambil sendiri oleh penulis dari tampak depan dengan sedikit di edit dengan photoshop agar lebih menarik dan menyatu dengan background daripada foto yang diberikan perusda yang nampak  dari samping.

























b)                Halaman Profil Perusda
Berisi sejarah singkat Perusda Percetakan dan Penerbitan,kata pengantar, visi, misi dan tujuan, dasar hukum dan struktur organisasi. Pada halaman profil Perusda terdapat dua sub halaman yaitu halaman Sejarah Perusda dan Sturktur Organisasi yang hanya akan muncul tombolnya ketika tombol menu Profil Perusda di pilih.
Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi yang diberikan perusda dan akan digunakan oleh penulis.








c)                Halaman Manajemen Perusda
Berisi data diri crew, foto crew, foto kegiatan dan foto proses produksi di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman ini foto–foto juga diperoleh penulis pada saat melakukan Praktik kerja lapangan, misalnya foto–foto proses produksi dan foto kegitan perusda saat mengikuti kirab adipura hari jadi kota sragen dan foto kegiatan olahraga di Perusda, sedangkan sisanya penulis peroleh dari Perusda.
d)                 Halaman Pendukung Produksi
Berisi penjelasan kwalitas peralatan, sarana dan prasarana, jenis–jenis mesin yang ada di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman ini penulis menggunakan data yang sudah ada dari Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen
e)                Halaman Produk
Berisi tampilan contoh produk yang dihasilkan di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman produk penulis menggunakan data yang berupa CD berisikan contoh produk yang dihasilkan di Perusda, dan hanya pada produk merchandise penulis menggunakan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi sendiri.
f)                 Halaman Kontak Kami
Berisi tentang informasi contact person dengan perusahaan seputar pelayanan jasa dari Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
b.   Diagram Alir (Flow Chart) Website
Diagram alir / flow chart adalah gambar atau skema dari sebuah alur kerja. Dengan membuat gambar ini nantinya akan lebih memberi kemudahan dalam membaca cara kerja dari desain website ini.
Menurut Hartono (1999), flow chart adalah bagian yang menggambarkan uraian instruksi untuk proses dengan komputer dan hubungan antara suatu proses lainnya dengan menggunakan suatu symbol. Madja TT:28, dalam Hakim, 2005:47 Flow chart terdiri dari dua bagian, yaitu :
Ø  Sistem flow chart ( dibuat oleh system analist )
Ø  Program flow chart ( dibuat oleh programmer )
Madja menambahkan, bahwa dalam membuat sebuah flow chart harus memperhatikan dua hal, yaitu:
1.      Urut – urutannya harus benar
2.      Akibat nstruksinya harus dilihat
Seperti halnya setiap jalan pikiran yang dimiliki oleh manusia, demikian pula dengan program flow chart. Flow chart yang dibuat harus menggambarkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Sebuah website bisa dikatakan baik apabila sisi dari data–data yang ada di setiap halaman website bisa menjelaskan, menerangkan dan dapat menggambarkan profil sebuah perusahaan dan juga ada bagian yang bisa menghubungkan komunikasi secara online antara orang yang mengakses situs website dengan perusahaan. Untuk itu dalam membuat sebuah desain website juga diharuskan dapat membagi–bagi atau memilah–milah data yang nantinya akan dijadikan dalam beberapa halaman disesuaikan dengan isi dari data yang ada.
flowchartuserSebuah desain website juga diharapkan mempunyai sebuah flow chart atau diagram alir yang bisa mengarahkan orang yang melihat situs website bisa lebih cepat mengerti dan memahami isi dari website tersebut. Flow chart pada desain website sangat erat kaitannya dengan content yang ditampilkan. Seperti contoh antar desain website pada situs hotel akan sangat berbeda sekali dengan desain website pada situs otomotif. Berikut adalah flow chart desain website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.














Bagan 3. Flow Chart untuk User



Keterangan :
flowchartdesainerDalam website terdiri dari 6 halaman utama, tetapi dalam 6 halaman tersebut masih ditambahi dengan adanya halaman lain yang menjadi bagian dari suatu halaman. Pada saat pertama kali pengunjung masuk ke halaman depan, pengunjung akan melihat menu interaktifitas berupa polling pengunjung. Pada halaman profil perusda, manajemen perusda, dan produk terdapat sub menu yang dapat dipilih oleh pengunjung dan dalam masing–masing sub menu halaman juga terhubung ke menu utama.





flowchart


flowchart



Keterangan :
Dalam website terdiri dari 6 halaman utama, tetapi dalam 6 halaman tersebut masih ditambahi dengan adanya halaman lain yang menjadi bagian dari suatu halaman. Secara garis besar untuk lebih jelasnya akan dijelaskan bagaimana memahami alur atau flow chart dari desain website ini.
Ketika pertama kali kita melihat website, tampilan atau halaman pertama yang kita lihat langsung masuk pada halaman home/ halaman depan setelah melalui proses loading.  6 halaman utama langsung bisa diakses melalui tombol (button) yang akan mengarahkan pada halaman–halaman yang ditunjuk.
Jika kita memilih tombol Home maka tampilan akan sama seperti kita mulai masuk akses ke situs website ini. Pada halaman Home sedikit berbeda dengan halaman berikutnya, pada halaman ini pengunjung akan menemukan interaktif link berupa polling pengunjung yang nantinya dapat digunakan pengunjung untuk memberikan pendapatnya tentang website Perusda Percetakan dan Penerbitan.
Selanjutnya jika kita memilih Profil Perusda, maka kita akan menemukan informasi tentang profil perusahaan, visi, misi, tujuan, dasar hukum, pada halaman ini akan muncul sub menu Sejarah dan Struktur Organisasi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Apabila kita memilih tombol Manajemen Perusda kita akan menemukan halaman yang berisi sub menu crew Perusda yang berisi data diri pegawai, foto crew berisi foto masing masing pegawai, foto kegiatan berisi foto kegiatan yang dilaksanakan di Perusda dan foto proses produksi di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Jika memilih menu Pendukung Produksi maka kita akan menemukan informasi tentang sarana, prasarana dan kualitas pendukung produksi di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Sedangkan pada menu Produk kita akan melihat  beberapa sub menu yang berisi  sub menu advertising outdoor, advertising indoor, dan merchandise. Ketika di klik salah satu dari sub menu tersebut maka akan ada contoh produk yang dihasilkan di Perusda.
Yang terakhir adalah menu kontak kami, disini terdapat informasi mengenai cara menghubungi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen beserta alamat, nomor telepon, dan dapat mengirim pesan melalui akses email.
Dengan flow chart yang ada penyusun berharap orang yang mengakses website ini dapat lebih cepat memahami untuk dapat menggunakan atau memasuki halaman–halaman website yang dibuat, sehingga kita dapat mengetahui profil dan jasa layanan dari Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
3.    Tahap Produksi (Production)
a.        Layout Website
Ada bermacam–macam proses atau langkah yang digunakan untuk membuat layout dari suatu website. Dan berikut ini merupakan langkah penulis dalam membuat layout sebelum pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk template. Langkah yang pertama yaitu membuat sketsa desain dalam membuat sketsa interface dengan terlebih dahulu di atas kertas lalu membuat layout dengan menggunakan software Adobe Photosop yang kemudian di kerjakan dalam Dreamweaver untuk menata ulang.
Layout yang akan digunakan pada website adalah model layout left index. Layout ini di pilih karena terkesan sederhana dengan tidak terlalu banyak menampilkan konten–konten






yang dianggap tidak perlu dan mengurangi resiko terjadinya kekacauan informasi yang bisa membingungkan. Selain itu layout ini dapat menampilkan image lebih luas.
b.        Pembuatan Halaman Website dan Animasi
Pada tahap ini adalah tahap mendesain template yang akan diterapkan di dalam desain website. Dalam pembuatan template desainer terlebih dahulu membuat sketsa website diatas kertas yang kemudian di akan diterapkan dengan menggunakan program Adobe Photoshop. Setelah itu template yang telah selesai di desain di slice (dipotong) dengan menggunakan fasilitas Slice Tools image menjadi beberapa bagian agar nantinya bisa di edit ulang pada program Adobe Dreamweaver. Selain itu pemotongan ini dilakukan dengan tujuan agar file yang dihasilkan tidak terlalu besar sehingga memperlambat proses loading. Selanjutnya image background template di simpan dengan file tipe penyimpan HTML yang terdapat pada fasilitas Adobe Photoshop yaitu Save For Web & Devices. Selanjutnya template yang telah selesai di olah dan di edit dengan menggunakan software Dreamweaver.
Berikut ini merupakan contoh desain pembuatan halaman website. 

















Berikut adalah tampilan bagan pembuatan halaman dalam desain website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.





























Bagan 5. Pembuatan halaman website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Keterangan :
Animasi header di buat dengan menggunakan program Adobe Photoshop kemudian diekspor menjadi file PNG dan kemudian dianimasikan di Adobe Flash. (sumber : gambar logo diperoleh dari Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen sudah berupa format PNG)
1.      Rollover Button di buat dengan menggunakan Adobe Photoshop pada saat membuat template tetap kemudian pada bagian menu yang sudah di slice digandakan dan di ganti perubahan warnanya, lalu di sisipkan pada Dreamweaver melalui tools insert images rollover.
2.      Pada interaktif link terdapat search, hit counter dan polling dibuat di Dreamweaver dengan cara mengetikan kode html pada Dreamweaver.
3.      Teks yang digunakan pada halaman depan website adalah teks yang dibuat di Dreamweaver dengan menggunakan Hyperlink teks agar dapat di link ke halaman yang lain.
4.      Di bagian footer halaman website ini terdapat label keamanan hak cipta tepat dibawah halaman isi website (body) yang dibuat dengan menggunakan Hyperlink teks
Pada halaman profil dan halaman – halaman lainnya layout atau template website cara pembuatannya hampir sama hanya berbeda pada body content atau isi website, oleh karena itu tidak perlu dibagankan lagi, hanya ada sedikit perbedaan pada halaman home dengan halaman lainnya karna pada halaman home atau halaman depan ada menu interaktif polling sedangkan pada halaman–halaman lainnya menu polling pengunjung tidak tampil. Tampilan menu polling pengunjung sebagai berikut :








Gambar. 3.7 Tampilan Polling Pengunjung
Perbedaan lainnya yaitu pada body content/ isi  yang terdapat pada website







Gambar. 3.8 Tampilan form untuk mengirim pesan

Pembuatan animasi pada halaman website ini meliputi pada bagian header yang terdapat pada masing–masing halaman. Program yang digunakan penulis untuk membuat animasi ini adalah program Adobe Flash. File tipe dari program Adobe Flash yang digunakan untuk pembuatan website ini adalah (swf). Animasi dibuat dengan ukuran (pixel) yang telah ditentukan pada halaman Adobe Dreamweaver sehingga tidak terjadi kerusakan tampilan halaman website pada saat dibuka menggunakan program browser. Penempatan animasi ini menggunakan cara pembuatan layout table dan layer pada program Adobe Dreamweaver, setelah itu animasi dapat ditempatkan melalui Tools Insert Media.
c.         Compositing dan Linkage
Tahap compositing adalah tahap penggabungan semua materi website yang telah dikumpulkan menjadi satu folder lalu menyusun kembali bagian–bagian template yang sebelumnya telah di slice untuk disesuaikan ukurannya agar dapat di isi dengan content yang telah direncanakan agar sesuai seperti apa yang di inginkan.
Pada tahapan sebelumnya, materi website yang ada masih berupa file yang masih terpisah antara satu halaman dengan halaman yang lain dan belum memiliki alur. Pada tahap inilah semua halaman tadi dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga membentuk sebuah website yang memiliki alur dan isi content yang lengkap. Tahap compositing dilakukan dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS3. Website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen terdiri dari halaman utama dan sub halaman yang dibuat terpisah. Proses penggabungan ini disesuaikan dengan halaman yang dibuat. Karena content yang terdapat antara halaman satu dengan yang lainnya berbeda.
Setelah dilakukan penggabungan dan pengaturan elemen website (halaman website, content dan animasi) maka proses selanjutnya adalah linkage. Linkage merupakan konsep dalam pemrograman komputer yang menghubungkan satu penghubung agar dapat dihubungkan ke semua program/ halaman tertentu. Linkage menjadi penghubung program dengan program lainnya dan dapat digunakan terus menerus dengan aturan yang sama.
Proses link yaitu menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya serta memberi kode html tertentu untuk dapat dijalankan secara interaktif.
d.        Penggunaan Kode HTML pada Website
Beberapa program aplikasi yang dipakai untuk membuat website antara lain Adobe Dreamweaver, merupakan salah satu software untuk mendesain website atau homepage. Ada tiga komponen utama dalam Adobe Dreamweaver dalam pembuatan suatu desain website, antara lain:
Halaman utama : untuk desain website itu sendiri (tampilan website maupun kode html).
Obyek/ Tool : untuk memasukkan obyek atau sifat obyek yang diinginkan, misalnya memasukkan table dan segala sifat – sifatnya atau membubuhkan sifat text, menambahkan animasi dari software Adobe Flash.
Properties : untuk mengedit obyek yang sedang diolah dan juga mengatur link halaman.








Gambar 3.9 Tampilan Program Adobe Dreamweaver

 











e.       Publish Website / Uji Coba Offline
Publish site adalah menampilkan dokumen atau desain website yang telah selesai dibuat agar pengunjung web di dunia dapat melihat site yang telah dibuat. Untuk mempublish site diperlukan akses ke remote web server seperti ISP atau Internet server di dalam sebuah perusahaan. Namun sebelum mempublish site, sebaiknya site dites terlebih dahulu sehingga dapat diketahui apabila terdapat kesalahan yang harus dibenahi.
Pada pembuatan karya tugas akhir ini penulis merupakan web designer (pembuat desain website) pada Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen, jadi penulis tidak mencapai pada proses upload content website keseluruhan. Akan tetapi guna menunjang penyelesaian proses tugas akhir ini dan untuk keperluan presentasi desain website saat pameran tugas akhir berlangsung maka penulis akan melakukan uji coba site secara lokal (offline) untuk memastikan site dapat bekerja sesuai yang diharapkan pada browser yang ditargetkan. Selain itu uji coba ini dimaksudkan agar dapat diketahui sejak awal tidak terdapat link–link yang tidak berfungsi dan yang berfungsi, serta untuk melihat kecepatan loading halaman pada saat dibuka.
4.    Tahap Setelah Produksi (Post Production)
a.      Upload Website Pada Jaringan Internet
Pada pembuatan tugas akhir ini penulis sebagai web designer pada Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen, jadi penulis tidak merancang sampai dengan online karena proses online membutuhkan server yang digunakan untuk mengirim file desain web yang tidak mungkin dapat diselesaikan pada Tugas Akhir ini.
Akan tetapi nantinya penulis akan menyarankan pada Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen untuk melakukan proses upload desain website ini menggunakan jasa upload content website melalui provider penyedia jasa domain dan hosting, sehingga web ini bisa bekerja secara online.
Berikut ini adalah bagan proses berkarya perancangan desain website :





bagan proses berkarya



Bagan 6. Proses Berkarya

 














BAB I PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
1.    Alasan Pemilihan Tema
Pada saat ini usaha yang bergerak di bidang grafis percetakan mengalami perkembangan begitu pesat setiap tahun. Usaha dalam bidang grafika selalu mengikuti perkembangan tanpa mengenal musim. Banyak perusahaan percetakan yang mulai tumbuh dan bersaing untuk memberikan hasil produksi yang maksimal kepada masyarakat akan keperluan barang–barang cetak. Sudah menjadi sifat alamiah manusia ingin memberikan suatu informasi kepada orang lain tentang suatu produk dengan media yang menarik agar orang yang menerima informasi, mau membeli ataupun sekedar mengetahui tentang produk yang ditawarkan. Inovasi dalam bidang cetak mencetak juga terus mengalami kemajuan dengan banyaknya tempat yang melayani jasa cetak offset bahkan saat sekarang ini tren digital printing juga berkembang pesat.

Sebagai salah satu warga Sragen yang ingin berpartisipasi memajukan kotanya, penulis yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang desain grafis mencoba menawarkan suatu media penyampaian informasi dan promosi “Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen” melalui website.

2.        Alasan Pemilihan Jenis Karya
Saat ini internet sudah dianggap sebagai suatu hal yang penting. Dengan bertambah banyaknya website menjadikan internet sebagai wadah penyedia informasi yang bersifat global. Selain itu website juga dapat menjadi media komunikasi yang sangat ideal bagi orang–perorangan maupun perusahaan.
Internet akan menyapu kita seperti sebuah gelombang pasang yang akan menenggelamkan setiap orang yang dilewatinya yang tidak siap untuk hidup dalam sebuah masyarakat informasi. (Bill Gates, Chairman of Microsoft Corp.) sumber :www.microsoft.com
Sejalan dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi hingga saat ini berkembang sangat pesat dan  membuat interaksi antar manusia menjadi sangat mudah, sangat cepat dan telah memberikan akibat langsung pada segala sisi perkembangan teknologi informasi khususnya bidang bisnis dan pendidikan menjadi sangat maju dan global.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik atau disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia dengan media internet maka website dipilih sebagai sarana media promosi karena berbeda dengan media promosi lainnya, seperti ; baliho, poster, pamflet, dan sebagainya. Website lebih praktis, ekonomis, dan efektif dalam segi penyampaiannya kepada masyarakat, karena website lebih murah dibandingkan sarana media konvensional lainnya. Website memiliki ruang yang tak terbatas yang dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di dunia. Sebagai contohnya media promosi dengan menggunakan televisi atau koran, majalah, poster, baliho dan lainnya ingin tampil secara prime time biaya yang dikeluarkan ratusan juta untuk tampil hanya 3 menit atau untuk biaya pemasangan baliho di lokasi strategis dengan biaya sewa 3 bulan misalnya. Sementara website selama masih aktif, maka informasi yang ingin disampaikan dapat diakses dan informasi mengenai profil perusahaan, produk, contact person, dan informasi lain mengenai perusahaan dapat disampaikan lebih lengkap dengan menggunakan website.
Secara singkat dapat dipahami bahwa website adalah sebuah cara atau tempat di internet untuk mempermudah tukar menukar dan memperbaharui informasi, menampilkan sesuatu produk, baik berupa barang atau jasa atau lainnya, yang dapat dikunjungi siapa saja dan dapat melakukan interaksi secara aktif. Di samping memiliki kelebihan, website juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah : harus membutuhkan koneksi internet untuk bisa membuka atau mengakses website, rawan dengan tindak kejahatan dalam dunia internet seperti adanya hacker dan sebagainya.
Meski demikian website tetap dipilih sebagai sarana informasi dan media promosi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen karena beberapa keunggulan yang dimiliki dan sebagai respon terhadap kemajuan teknologi informasi pada era sekarang yang menggunakan media internet setiap tahun terus meningkat dan banyak orang atau perusahaan
                                                                                                         
B.            Tujuan dan Manfaat
1.        Tujuan
Tujuan pembuatan Karya Tugas Akhir dengan judul  “Desain Website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen” adalah sebagai berikut:
a.         Terciptanya website Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen sebagai karya penulis.
b.        Menerapkan ilmu yang di dapat pada masa perkuliahan untuk merancang website.
c.         Ingin menjelaskan proses perancangan website.

2.        Manfaat
Penulis berharap Karya Tugas Akhir ini dapat memberikan berbagai manfaat, di antaranya :
a.         Sebagai referensi bagi mahasiswa Seni Rupa dan Desain yang ingin merancang sebuah website.
b.        Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran terhadap rencana pembuatan website yang belum tercapai di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
c.         Nantinya, dapat digunakan sebagai media alternatif dalam mempromosikan Perusda Percetakan dan Penerbitan dalam bentuk website.