Minggu, 27 Februari 2011

BAB II Landasan Konseptual Perancangan Desain


BAB II  
LANDASAN KONSEPTUAL

a.      Desain Komunikasi Visual
A.  Pengertian Desain
Desain merupakan kata pengindonesiaan dari kata design (bahasa Inggris), istilah kata desain ini menggeser kata “rancang/ merancang/ rancangan” yang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluasan dan kewibawaan profesi. Sejalan dengan hal itu, kalangan insinyur menggunakan istilah rancang bangun, sebagai pengganti istilah desain. Namun di kalangan keilmuan seni rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan.
Di awal perkembangannya, istilah desain  masih berbaur dengan seni dan kriya. Namun ketika seni modern mulai memantapkan diri dalam wacana ekspresi murni, justru “desain” memantapkan diri pada aspek fungsi dan industri.

Sachari dan Sunarya (2004 : 4) menjelaskan bahwa dalam dunia seni rupa Indonesia kata desain kerap dipadankan dengan : reka bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, rancangan, rancang bangun, gagas rekayasa, perancangan kerangka, sketsa ide, gambar busana, hasil keterampilan, karya kerajinan kriya, teknik presentasi, pengayaaan, komunikasi rupa, denah, layout, ruang (interior), benda yang bagus, pemecah masalah rupa, dalam kata kerja mendesain berarti : menata, mengkomposisi, merancang, merencana, menghias, memadu, menyusun, mencipta, berkreasi, mengkhayal, merenung, menggambar, menyajikan dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan proses perupaan dalam arti luas.
Kata desain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994 : 227) dapat berarti bentuk; rancangan. Sedangkan mendesain menurut KBBI (1994 : 227) adalah membuat desain; membuat rancangan pola; dan sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa desain berkaitan dengan proses kreatif. Proses kreatif seorang desainer tidak terjadi secara spontan tetapi melalui rangkaian proses intelektual karena di dalamnya terdapat hasil pemikiran dari seorang desainer.
     
B.  Desain Komunikasi Visual
     Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata yang memiliki arti berbeda namun saling terkait. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis juga dapat diidentifikasikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. (yang biasa disebut seni komersial). Seni grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain grafis melingkupi segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi rancangan secara visual terhadap teks dan gamabaran pada berbagai media publikasi guna menyampaikan pesan – pesan kepada komunikan seefektif mungkin. (M. Suyanto, 2004 : 27).
Komunikasi adalah proses sharing antara pihak – pihak yang melakukan aktivitas komunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi dapat diartikan juga suatu proses pertukaran informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain – lain antara individu melalui sistem lambang – lambang, tanda – tanda atau tingkah laku seperti kata – kata, gambar, angka – angka dan lain – lain. Komunikasi timbul dirorong oleh kebutuhan – kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi Komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seorang dan atau antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Visual berarti dapat dilihat. Elemen visual dapat berupa gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media, baik media cetak, massa, maupun  elektronika.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah proses perancangan media komunikasi secara kreatif yang menitikberatkan pada prinsip – prinsip desain unsur – unsur visual.
Sebuah karya Desain Komunikasi Visual pada dasarnya adalah sebuah jawaban terhadap persoalan komunikasi. Karya tersebut bukan karya bebas, artinya dalam proses kelahirannya terdapat usaha untuk memecahkan masalah. Di dalam proses pemecahan masalah itulah dibutuhkan kreativitas.
Seiring perkembangan zaman, tidak semua karya desain komunikasi visual berupa karya cetak, melainkan juga meliputi karya – karya audio visual dan multimedia.
Komunikasi visual sesuai dengan kata bentuknya terdiri dari kata komunikasi dan visual. Menurut Astrid Susanto (1997 : 1) “komunikasi berarti memberitahu”.
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 585). Menurut Bernard dan Gary A. Stayner (dalam Dedy Mulyana 2000 : 62) “komunikasi adalah transisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol baik berupa kata, gambar figure, grafik dan sebagainya”.
Sedangkan kata visual adalah dapat dilihat dengan indera penglihatan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 1262). Dan menurut Poerwodarmito (1994 : 1142) “visual berarti berdasarkan penglihatan, dapat dilihat, dan kelihatan”. (Bintardi 1994 : 82) “Komunikasi visual berhubungan dengan komunikasi nonverbal yang dilaksanakan melalui penggunaan gambar dan bahan ilustrasi lainnya yang diamati melalui indera penglihatan” (Bintardi 1994 : 82). “Istilah nonverbal digunakan untuk melukiskan semua komunikasi selain kata – kata terucap dan tertulis”. (Mulyana 2000 : 312)
Dari uraian tersebut maka dapat dipahami bahwa komunikasi visual adalah bentuk pengiriman pesan atau berita dengan menggunakan simbol, gambar, atau bentuk nonverbal lain sehingga dapat diterima dengan menggunakan indera penglihatan. Jadi kesimpulan dari seluruh uraian diatas yaitu bahwa desain komunikasi visual adalah sebuah rancangan kreatif berdasar pada prinsip – prinsip desain dan komunikasi lewat unsur visual.
                                                                                                         
C.   Elemen Desain
Menurut Aryo Sunaryo (2002 : 5) “dalam mencipta bentuk, perupa memilih unsur – unsur rupa, memadukan dan menyusunnya agar diperoleh bentuk yang menarik, memuaskan atau membangkitkan pengalaman visual tertentu. Tujuan mengorganisasikan unsur – unsur rupa adalah untuk mewujudkan nilai estetis. Unsur – unsur rupa tersebut antara lain:
1.      Garis / line
2.      Raut / bangun / shape
3.      Warna / colour
4.      Tekstur /barik / texture
5.      Huruf / typography
6.      Gelap terang / nada / light-dark, tone
7.      Ruang / space
Berikut adalah penjelasan mengenai unsur – unsur rupa / desain dari berbagai sumber :
1)        Garis atau line ialah tanda atau markah yang memanjang yang membekas pada suatu permukaan dan mempunyai arah. Garis adalah batas suatu bidang atau permukaan, bentuk atau warna. Garis juga memiliki pengertian sifat atau kualitas yang melekat pada obyek lanjar / memanjang. Karakteristik utama sebuah garis adalah dimensi memanjangnya, meski pada garis pendek dan memiliki ketebalan sekalipun. Pada dasarnya ukuran garis itu nisbi, karena bergantung pada arah, kedudukan dan dalam hubungan dengan unsur – unsur lainnya. Fungsi garis ialah garis dapat menyarankan massa bentuk, menyatakan irama dan gerakan – gerakan, serta membentuk kontur.
2)        Raut (Shape) ialah istilah dalam bahasa Inggris yang sering dipadankan dan dikacaukan dengan kata bangun, bidang atau bentuk. Sedangkan unsur raut adalah pengenal bentuk yang utama. Sebuah bentuk dapat dikenali sebagai bangun yang pipih datar, menggumpal padat atau bervolume berongga, lonjong, bulat, persegi, dan sebagainya dari rautnya. Raut juga dapat terbentuk oleh sapuan – sapuan bidang warna.
3)        Warna ( Colour ) ialah kualitas rupa yang dapat membedakan kedua obyek atau bentuk identik raut, ukuran, dan nilai gelap terangnya. Warna berkaitan langsung dengan perasaan dan emosi, karena itu warna menjadi unsur penting dalam ungkapan seni rupa dan desain.  Melalui bentuk kita dapat mengenali warna, sebaliknya kita mengenali bentuk dengan warna. Sunaryo (2002:12)
4)        Tekstur (texture) atau barik, ialah kata sifat permukaan. Sifat permukaan dapat halus, polos, kasap, licin, mengkilap, berkerut, lunak, keras, dan sebagainya. Setiap material atau bahan memiliki teksturnya masing – masing. Permukaan kulit kayu, batu atau marmer, kaca, tekstil, anyam, dan lain – lain, memiliki tekstur masing – masing yang khusus. Atas dasar itu, tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur visual dan tekstur taktil.
5)        Huruf (typography) adalah symbol bunyi. Penggunaan ini meliputi pemilihan jenis huruf (font), ukuran, spasi, dan bagaimana teks dapat dengan mudah dibaca. Prinsip penggunaan font pada desain web adalah font harus dapat tersedia pada komputer pengunjung. Karena font kebanyakan ditentukan oleh web browser yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya gunakanlah font standar seperti Times New Roman, Arial, Helvetica, dan lain – lain. Jenis – jenis huruf dapat digolongkan menjadi lima yaitu :
1.    Serif
Jenis font ini adalah keluarga font mempunyai kaki dan ekor, misalnya Garamond, Palatino, dan Times New Roman. Jenis huruf ini cocok dipakai untuk teks yang panjang dengan jarak spasi yang sedikit.
2.    Sans-Serif
Merupakan keluarga font yang tidak mempunyai kaki, misalnya Arial, Helvetica, Verdana, dan Avant Grade. Jenis font ini cocok untuk judul dan sub judul karena bentuknya sederhana. Jika ingin digunakan pada teks, berilah jarak spasi yang lebih lebar.
3.    Dekoratif
Keluarga font ini memiliki bentuk yang rumit. Jangan sekali – kali menggunakan font dekortif ini untuk menuliskan teks yang panjang. Gunakanlah untuk grafik dan judul dengan komposisi huruf yang tidak terlalu banyak (panjang). Jenis font dekoratif misalnya Stencil, Rosewood dan lain – lain.
4.    Script
Merupakan jenis – jenis font yang secara umum hampir menyerupai tulisan tangan. Bentuk script memiliki kesan anggun dengan sentuhan pribadi. Sebaiknya digunakan dengan jumlah tidak terlalu banyak. Contoh font script antara lain Brush script, Larissa dan Kuenstler.
5.    Monoscape
Ciri – ciri huruf ini adalah memiliki jarak dan lebar yang sama pada tiap huruf. Contoh font monoscape adalah Monoscape dan Courier.
6)        Gelap Terang. Hal ini menunjuk pada kualitas tua atau muda dari warna itu sendiri,  misalnya “merah muda, merah tua”. Warna merah akan bernada merah tua bila dicampur dengan warna hitam, dan bernada merah muda bila dicampur dengan putih. Disini terjadi pentahapan (gradasi) kualitas warna, ada yang terkesan lebih tua dan terkesan lebih muda. kesan taraf muda atau tuanya dipengaruhi juga oleh selera dan kecenderungan masing – masing pengamat (Djelantik, 1999:28)
7)        Ruang, kumpulan dari beberapa bidang akan membentuk ruang. Ruang mempunyai tiga dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi. Ruang pada aslinya adalah sesuatu yang kosong tidak berisi (Djelantik, 1999:21)
     
D.    Prinsip – Prinsip Desain
Prinsip desain yaitu cara atau asas yang mempedomani bagaimana mengatur, menata unsur – unsur rupa dan mengkombinasikannya dalam menciptakan bentuk karya, sehingga mengandung nilai – nilai estetis, atau dapat membangkitkan pengalaman rupa yang menarik. Ada sejumlah prinsip – prinsip desain yang dikemukakan oleh Aryo Sunaryo ( 2002), antara lain sebagai berikut:
a)                  Prinsip Kesatuan
Kesatuan (unity) merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling mendasar. Kesatuan merupakan prinsip desain yang berperan paling menentukan, sebagai prinsip induk yang membawakan prinsip – prinsip desain lainnya. Kesatuan bukan sekedar kuantitas bagian, melainkan lebih merujuk pada kualitas hubungan bagian – bagian. Dalam kesatuan terdapat pertalian yang erat antar unsur – unsurnya sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
b)      Prinsip Keserasian
Keserasian (Harmony) merupakan prinsip desain yang mempertimbangkan keselarasan dan keserasian antar bagian dalam suatu keseluruhan sehingga cocok satu dengan yang lain, serta terdapat keterpaduan yang tidak saling bertentangan. Menurut Graves (1951) keserasian mencakup dua jenis, yakni keserasian fungsi dan keserasian bentuk. Keserasian fungsi menunjukkan adanya kesesuaian diantara obyek – obyek yang berbeda, karena berbeda dalam hubungan simbol, atau karena adanya hubungan fungsi. Keserasian bentuk merupakan jenis keserasian karena adanya kesesuaian raut, ukuran, warna, tekstur dan aspek – aspek bentuk lainnya.
c)      Prinsip Irama
Irama (rhythm) merupakan pengaturan unsur – unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan, sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah dan gerak yang membangkitkan keterpaduan bagian – bagiannya. Perulangan yang teratur mengenai jarak bagian – bagian, raut, warna, ukuran, dan arah yang ditata. Terulangnya sesuatu secara teratur memberi kesan keterikatan peristiwa, oleh hukum, sesuatu yang ditaati, sesuatu yang berdisiplin (Djelantik, 1999). Oleh karena itu irama mempunyai sifat memperkuat kesatuan dan keseutuhan.
d)     Prinsip Dominasi
Dominasi adalah pengaturan peran atau penonjolan bagian atas bagian lainnya dalam suatu keseluruhan. Peran yang menonjol pada bagian itulah yang menjadi pusat perhatian (center of interest) dan merupakan tekanan (emphasis), karena menjadi bagian yang penting dan yang diutamakan. Faulkner, (1966) menyebut prinsip dominasi dengan emphasize, dan De Witt Parker dengan prinsip hierarchy.
e)      Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan (balance) merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan “bobot” akibat “gaya berat” dan letak kedudukan bagian – bagian, sehingga susunan dalam keadaan seimbang. Tidak adanya keseimbangan dalam suatu komposisi, akan membuat perasaan tak tenang dan keseutuhan komposisi akan terganggu, sebaliknya, keseimbangan yang baik memberikan perasaan tenang dan menarik, serta menjaga keutuhan komposisi. (Aryo Sunaryo, 2002).
f)       Prinsip Hirarki Visual
Prinsip Hirarki Visual merupakan prinsip yang mengatur elemen – elemen yang mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. Titik fokus merupakan perhatian yang pertama, kemudian baru diikuti perhatian yang lainnya. (Suyanto, 2004 :64).
Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus terfokuskan / diarahkan pada satu titik. Ada beberapa fokus, mulai dari yang terpenting (dominant), pendukung (sub- dominant) dan pelengkap (sub- ordinant). ( Hendratman 2008:35).
·         Dominant adalah objek yang menonjol dan paling menarik.
·         Sub - dominant adalah objek yang mendukung penampilan objek dominant.
·         Sub – ordinant adalah objek yang kurang menonjol, bahkan tertindih oleh objek dominant, contoh adalah background.
Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat fokus mendukung fokus yang telah ditentukan. (Kurnianto 2007 : 42).
g)      Prinsip Kesebandingan
Kesebandingan atau proporsi (porportion), berarti hubungan antar bagian atau anatar bagian terhadap keseluruhannya. Pengaturan hubungan yang dimaksud, bertalian dengan ukuran, yakni besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian atau tinggi rendahnya bagian
E.    Teori Pesan
Seorang desainer bertugas membentuk tampilan visual berdasarkan uraian verbal. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif.
Metode penyampaian pesan visual berwujud teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Dalam mendesain surat kabar misalnya, desainer grafis memerlukan pengetahuan tentang kebiasaan sang pembaca media agar dengan mudah mendesain tata letak dan visual yang cocok, hal ini diperlukan agar pesan yang hendak disampaikan oleh media tersebut diterima dan sampai pada pembaca. (Sumber: http://www.escaeva.com).
Secara sederhana teori penyampaian pesan dapat digambarkan melalui bagan berikut :








Bagan 1. Bagan teori penyampaian pesan
 Dalam bagan tersebut web desainer/ klien adalah sebagai sumber pesan. Sedangkan content website adalah pesan yang disampaikan dengan baerbagai informasi berupa berita, teks, foto, gambar, dan ilustrasi ditata sedemikian rupa secara visual dan berseni. Dan disampaikan melalui media internet kepada khalayak yang menjadi sasaran pesan yaitu remaja SMU, Pegawai, dan masyarakat umum. Lalu dalam proses pesan yang disampaikan apakah menimbulkan efek di sasaran atau tidak. Efek ini menjadi umpan balik untuk membentuk pesan yang lain sebagai respon atau reaksi.
Menurut Suyanto (2005 : 53) jenis – jenis pesan antara lain:
a.    Pesan Informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama kepada pasar tentang produk baru serta membangun citra perusahaan sebagai penyampai pesan.
b.    Pesan Persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif terhadap suatu merk.
c.     Pesan Pengingat bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan serta mempertahankan konsumen yang ada.
d.   Pesan penambah nilai bertujuan menambah nilai merek di mata konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan menguatkan persepsi konsumen.
Daya tarik pesan antara lain :
a.       Daya tarik selebritis yaitu daya tarik dari seorang figure ternama sebagai juru bicara produk yang diiklankan.
b.      Daya tarik humor yaitu pesan yang disampaikan untuk mencapai sasaran dengan menampilkan humor (guyonan).
c.       Daya tarik rasa takut yaitu dengan cara menginterpretasikan dan mengambil tindakan sebagai umpan balik dari pesan yang disampaikan.
d.      Daya tarik kesalahan, daya tarik ini memotivasi individu dewasa secara emosi dalam mengambil langkah selanjutnya untuk mengurangi tingkat kesalahan.
e.       Daya tarik komparatif, daya tarik ini langsung dan tidak langsung yang membandingkan keunggulan dari produk yang diiklankan dengan produk pesaing.
f.       Daya tarik positif/ rasional, daya tarik ini lebih fokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk serta menekankan fakta dan persuasi logis. Nada positif cenderung lebih informatif dan meyakinkan
Gaya pesan yang biasanya digunakan antara lain :
a.       Fragmen kehidupan ( slice of life, pendekatan didasarkan pada pemecahan masalah kehidupan sehari – hari. Bahwa produk yang diiklankan tersebut merupakan solusi tepat dari masalah yang dihadapi.
b.      Fantasi, gaya ini menciptakan fantasi bagi penggunanya dan produk sebagai pusat dari situasi yang diciptakan dalam iklan.
c.       Suasana / citra (mood/ image), gaya ini membangkitkan suasana atau citra melalui sugesti dari suatu produk.
d.      Musikal, gaya pesan ini menggunakan ilustrasi musik agar lebih menarik audience.
e.       Symbol kepribadian (personality symbol), gaya ini menciptakan suatu karakter yang menjadi personifikasi produk tersebut.
f.       Keahlian teknis, gaya ini menunjukkan keahlian, kebanggaan, dan pengalaman perusahaan dalam proses produksi.
g.      Bukti ilmiah, gaya ini menyajikan bukti ilmiah melalui hasil survey atau penelitian laboraturium untuk menonjolkan kelebihan produk.
h.      Kesaksian, gaya kesaksian/ pengakuan yang diceritakan langsung oleh sumbernya berdasarkan pengalaman yang diperoleh terkait dengan produk tersebut.
i.        Menjual langsung, gaya menjual langsung yang tertuju pada informasi produk missal spesifikasi produk tersebut.
j.        Demonstrasi, gaya ini dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci suatu produk.

F.   Desain Website                                                                                    
a.         Website
Website adalah kumpulan dari halaman – halaman situs yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Website atau situs dapat juga diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, dan gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing – masing dihubungkan dengan jaringan – jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah – ubah dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.


b.        Jenis – jenis website
Berdasarkan isi maupun tujuan dalam membuat website, website biasanya digolongkan menjadi berikut :
·      Website marketting, berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran
·      Website customer service, berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen.
·      Website e- Commerce, berfungsi sebagai media transaksi online
·      Website informasi / berita, berfungsi sebagai media informasi berita
c.         Kriteria website yang baik
Sebuah website dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria penilaian tertentu yang mungkin saja berbeda, tergantung dari sudut pandang penilai. Meski demikian, secara umum terdapat tujuh kriteria website yang baik, antara lain sebagai berikut: (http://preaxz.com/category/desain-web/)
1.          Waktu loading yang cepat
Dari sudut pandang manapun, waktu loading yang cepat harus menjadi perhatian utama. Apabila website gagal ditampilkan dengan sempurna dalam beberapa detik, biasanya pengunjung baru enggan berlama – lama menunggu dan memutuskan untuk meninggalkan website tersebut. Oleh karena itu, letakkan sesuatu dibeberapa detik pertama tersebut yang bisa menarik perhatian pengunjung.
2.          Tidak memiliki halaman antara
Halaman antara adalah halaman yang ditampilkan sebelum halaman utama ditampilkan yang biasanya disebut dengan splash page. Halaman seperti ini biasanya berisi ucapan selamat dating atau bahkan iklan dan seringkali hanya berisi logo website dengan tulisan “click here to enter site” dibawahnya. Hal ini mengganggu pengunjung website.
3.          Tidak memuat file multimedia yang terlalu banyak
Video dan audio konten multimedia yang cukup mengganggu pengunjung dan memang tidak efektif. Biasanya pengunjung akan lagsung mengecilkan volume atau bahkan menutup website tersebut. Apabila file multimedia memang diperlukan, buat agar file tersebut tidak langsung dijalankan pada saat website dibuka dan tambahkan link untuk mengaktifkan file multimedia tersebut.  Sebaiknya tempatkan gambar animasi di luar konten utama website sehingga pengunjung tidak terganggu ketika berusaha membaca konten tersebut.
4.     Struktur Halaman Website
Struktur halaman website merupakan kerangka dimana halaman – halaman website disusun dan dihubungkan satu dengan yang lainnya. Halaman depan (home page) website harus memiliki tautan ke halaman – halaman utama, baik melalui isi halaman depan maupun melalui menu website, masing – masing halaman utama juga harus memiliki tautan ke subhalaman. Satu halaman utama bisa terhubung ke lebih dari satu subhalaman, sebaliknya setiap subhalaman juga harus memiliki tautan untuk kembali ke halaman utama dan setiap halaman utama harus memiliki tautan untuk kembali ke halaman depan. (http://anto-dwiharja.com/index.php). Berikut merupakan halaman yang harus ada dalam website antara lain:
a)      Halaman Depan (Home page)
Halaman depan merupakan halaman pertama yang dilihat oleh pengunjung dan juga merupakan halaman yang paling penting dalam mendapatkan urutan pencarian. Halaman depan harus memberikan informasi yang jelas dan singkat kepada pengunjung mengenai apa produk atau jasa yang tersedia. Halaman depan harus memiliki tautan ke semua halaman website dan setiap halaman harus memiliki tautan untuk kembali ke halaman depan. Pada halaman depan harus terdapat identitas perushaan berupa logo dan nama perusahaan, tagline (slogan) yang cukup singkat, jelas dan tepat mendeskripsikan secara singkat mengenai website perusahaan yang akan dibuat.
b)      Halaman Produk/ Jasa
Jumlah halaman produk/ jasa hendaknya disesuaikan dengan jumlah produk / jasa yang ditawarkan. Apabila jumlah produk/ jasa yang ditawarkan banyak, maka halaman utama produk/ jasa bisa berisi detil dari masing – masing produk/ jasa.
c)      Halaman Informasi
Halaman informasi merupakan halaman – halaman yang memberikan informasi kepada pengunjung. Halaman ini digunakan untuk membangun hubungan atau komunikasi sekaligus kepercayaan antara pengunjung dengan pemilik website. Berikut adalah bagian dari halaman informasi:
·         Profil : berisi sejarah mengenai perusahaan atau bisnis, visi dan misi, siapa saja pengurus inti website atau perusahaan, dan hal – hal penting lainnya mengenai bisnis atau perusahaan.
·         FAQ (Frequently Asked Question): berisi pertanyaan – pertanyaan umum mengenai produk, jasa, maupun perusahaan.
·         Testimoni : berisi kesaksian pelanggan mengenai penggunaak produk atau jasa yang ditawarkan. Halaman ini digunakan untuk membagun reputasi.
·         Surat kabar elektronik : berisi berita – berita mengenai produk atau jasa baru, tips, promo – promo yang diadakan, serta pengumuman – pengumuman lain yang mau disampaikan kepada pelanggan.
d)     Halaman Keanggotaan
Halaman keanggotaan merupakan bagian yang penting sekali untuk pengembangan website di masa mendatang untuk mengetahui siapa saja pengunjung dan perkembangan jumlah pengunjung aktif. Dengan ini maka bisa dianalisa hal – hal yang perlu diperbaiki, memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengunjung dengan lebih tepat dan website bisa terus berkembang. Dalam hal ini sangat penting sekali memperhatikan tingkat privasi pengunjung dengan menjaga kerahasiaan data pribadi yang diberikan pengunjung dan pengunjung harus bisa menghentikan keanggotaan pengunjung kapan saja.
e)      Halaman Kontak
Halaman kontak berisi cara – cara untuk menghubungi pengurus website, bisa melalui email, telepon, fax, chatting, surat ataupun dengan cara mengisi formulir pertanyaan atau komentar secara online. Hal ini memberikan rasa nyaman kepada pengunjung karena mereka bisa berhubungan dengan pemilik website, mengetahui alamat kantornya, berbicara dengan pengurus website baik untuk bertanya atau untuk menyampaikan keluhan.
5.     Content / Isi
Content yang baik akan menarik, relevan dan pantas untuk target audience situs web tersebut. Video dan audio termasuk dalam content multimedia yang cukup mengganggu pengunjung. Apabila file multimedia memang diperlukan, buat agar file tersebut tidak langsung dijalankan pada saat website dibuka dan tambahkan link untuk mengaktifkan file multimedia tersebut.
Gaya penulisan isinya pun harus disesuaikan dengan web dan target audience dengan cara mengenali audience, menjaga content selalu up to date, menyatakan kebijaksanaan dengan jelas (privacy policy), dahulukan kualitas di atas kuantitas.
6.     Struktur dan navigasi website
Untuk memberikan kemudahan dalam mengelola suatu website, suatu website sebaiknya mempunyai struktur yang terorganisir dengan baik misalnya penempatan konten website seperti header, footer, menu navigasi dan blok iklan. Usahakan struktur tersebut sama pada setiap halaman sehingga pengunjung tidak dibuat bingung dengan menu yang berpindah pindah. Dua elemen ini penting bertujuan untuk menciptakan kepercayaan pengunjung situs web, memudahkan dalam navigasi, editing dan pemeliharaan website tersebut.
7.          Desain Visual
Desain Visual digunakan untuk menciptakan kejelasan kegunaan. Seorang desainer visual harus mengerti tujuan dari situs tersebut dan desainnya harus dapat mengkomunikasikan, mendukung, dan menyempurnakan tujuan situs tersebut secara visual.
Desain Visual yang baik, menarik, berkualitas tinggi ( berukuran file yang masuk akal ) dan mendukung content, struktur dan navigasi, elemen – elemen tambahan yang menarik, setiap  halaman  web  didesain  dengan  memperhatikan prinsip-prinsip  kekonsistenan,  mulai  dari  layout,  menu,  tombol,  icon, pewarnaan, maupun jenis tulisan yang digunakan.
8.          Interaktifitas
Interaktifitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web dalam user experience yang dirancang dalam sebuah situs, bentuk dari interaktifitas misalnya seperti ;
a.      Hyperlinks
Biasanya digunakan untuk membawa pengunjung situs web ke sumber darimana situs tersebut mendapatkan berita atau topik lebih lanjut atau topik terkait.
b.      Mekaniseme Feedback
Dimana user bisa mengirimkan email dan membuka komunikasi dengan pemilik situs. Keuntungan dari mekanisme feedback adalah user bisa memberitahukan kepada pemilik situs misalnya ada missing link, dead link atau kesalahan lainnya dan juga bisa memberikan kritik yang tentunya diharapkan dapat membuat suatu situs tersebut menjadi lebih baik.
c.       Searching
Searching merupakan salah satu fitur yang harus ada pada sebuah website. Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi tertentu yang ada di web dengan mudah dan cepat. Penggunaan fitur ini lebih menghemat waktu daripada harus browsing ke semua halaman website untuk mendapatkan informasi tertentu.
1)    Desain Tampilan Website
Suatu situs yang baik memiliki suatu kesatuan desain bisa dikatakan memiliki kesamaan tema dalam halaman – halaman webnya. Hal ini penting dalam hal estetika maupun segi navigasi. Kesamaan desain yang biasanya dipertahankan antara lain kesamaan jenis font yang digunakan, warna, tombol navigasi, layout, icon dan lain sebagainya. Karena itu sangatlah penting bagi web designer untuk mengetahui aturan – aturan yang berlaku dalam membuat desain suatu website. Hal ini diperlukan agar design web yang akan dibangun tidak terkesan sekedarnya.
Dalam membangun suatu website, seorang web designer sebaiknya memperhatikan prinsip – prinsip desian yang ada antara lain:
1.      Unik, yang dimaksud unik dalam mendesain suatu website adalah kesadaran seorang designer untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain
2.      Komposisi, untuk memperindah tampilan website, seorang web designer harus betul – betul memahami komposisi, baik bentuk maupun warna yang akan digunakan dalam website yang digunakan.
3.      Simple, banyak dari seorang web designer yang memegang prinsip “simplicity”. Hal ini ditujukan agar tampilan website terlihat rapi, sederhana bersih dan informative, sehingga mudah digunakan user.
4.      Semiotik, arti semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda – tanda. Dalam hal ini diharapkan pengunjung dapat dengan mudah dan cepat mengerti ketika melihat tanda dan gambar yang terlihat gambar yang ada dalam suatu website.
5.      Ergonomik, ergonomik dalam mendesain suatu website adalah manfaat yang akan didapatkan pengunjug dalam membaca dan kecepatan yang akan diperoleh pengunjung dalam mencari informasi. Hal – hal yang perlu diperhatikan pengunjung dalam mencari informasi. Hal – hal yang perlu diperhatikan oleh seorang web designer untuk mencapai prinsip ini adalah :
·         Pemilihan ukuran font yang tepat sehingga mudah dibaca
·         Menempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk diakses dan yang lebih penting lagi adalah suatu website terlihat lebih informative.
6.      Focus, focus adalah hierarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan. Dengan adanya focus tersebut, diharapkan pengunjung dapat memahami dan menentukan pesan mana yang lebih dahulu harus dibaca atau dilihat.
7.      Konsistensi, konsistensi adalah pemilihan bentuk atau style yang digunakan pada elemen – elemen perancangan website dan digunakan pada semua halaman website. Website yang konsisten akan memberikan identitas tersendiri dan mampu memperlihatkan visi serta misi website tersebut.


2)    Elemen – Elemen Desain Website
Desain grafis khususnya dalam halaman – halaman website terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut (Ariesto Hadi Sutopo, 2002):
1.      Teks adalah bagian paling utama untuk menampilkan informasi.
2.      Grafik atau image merupakan elemen yang dapat membantu menjelaskan informasi. Dengan penggunaan grafik maupun image orang lebih mudah memahami suatu pesan.
3.      Animasi merupakan sarana untuk menampilkan informasi dengan baik, disamping itu animasi merupakan daya tarik yang mudah diingat pengunjung.
4.      Video dapat merupakan hasil suatu rekaman dengan kamera video, HP maupun hasil pengolahan computer.
5.      Suara melengkapi desain website, memberikan efek khusus pada suatu tampilan animasi serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang mendengarkannya.
6.      Interaktif link dapat menggunakan button yang berupa teks, symbol, grafik, maupun image, yang berfungsi untuk memudahkan pengunjung menelusuri suatu website.
3)    Konsep Desain Website
Mendesain tampilan website sangat berkaitan dengan desain grafis, dan pada dasarnya mengikuti prinsip desain grafis secara umum. Tampilan desain website yang dibuat harus komunikatif, estetis, dan ekonomis. Untuk itu seorang web designer perlu memperhatikan pedoman – pedoman yang ada untuk membuat tata letak suatu tampilan, yaitu dalam mengatur elemen – elemen layout. Pedoman yang dimaksud adalah :
1.      Kesatuan, elemen – elemen layout dari halaman harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga merupakan kesatuan informasi pada suatu halaman atau beberapa halaman.
2.      Balance, elemen – elemen layout dari halaman harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terdapat kesinambungan secara keseluruhan.
3.      Kontras, diperlukan untuk menonjolkan bagian yang dianggap lebih penting dari bagian lainnya. Kontras dapat dinyatakan dengan membedakan ukuran serta warna dari elemen layout.
4.      Kontinyuitas, informasi lebih dimengerti oleh pengguna bila mempunyai aliran – aliran yang baik, sedikit gangguan yang menghambatnya. Suatu aliran informasi dapat dikatakan kontinyu dan harmonis bila tampilannya mencerminkan kesinambungan dari satu bagian ke bagian yang lain. Kontinyuitas dapat dibuat dengan membuat halaman – halaman yang mempunyai gaya, bentuk atau warna yang memberikan pengguna merasakan kesinambungan dengan halaman lainnya.
4)    Pembuatan Layout Website
Ada bermacam – macam langkah yang digunakan dalam membuat layout suatu website. Berikut ini merupakan proses yang secara umum banyak dilakukan dalam pembuatan layout.
1.      Layout Website
Dalam buku modul praktikum Dasar – dasar Desain Web dengan HTML secara umum halaman web memakai lima jenis layout yang disesuaikan dengan jenis informasi yang ditampilkan.
a)      Model Layout Top Index
Model layout top index, biasanya dipakai untuk menampilkan link ke banyak situs lain, misalnya search engine.


Gambar 2.1. Model Layout Top Index

b)      Model Layout bottom index
Model layout bottom index, digunakan jika halaman web ditekankan pada sebuah topik tunggal unggulan.








Gambar 2.2. Model Layout bottom index


c)      Model Layout left index
Layout left index, biasanya digunakan untuk memudahkan navigasi pada halaman – halaman yang berbeda. Model ini dapat mengurangi resiko terjadinya kekacauan informasi yang pada akhirnya dapat membingungkan pengunjung. Biasanya digunakan untuk layar dengan resolusi lebar. Karena pada bagian isi atau content website memiliki bidang yang luas untuk preview image contoh karya.








Gambar 2.3 Model Layout Left Index

d)     Model Layout Split
Model split banyak digunakan terutama jika pemilik situs menyukai keseimbangan
Daftar isi
Banner
Daftar isi
Body ( Content )
Lain – lain




Gambar 2.4. Model Layout Split

e)      Model Layout alternating index
Layout alternating index, yaitu model yang digunakan untuk halaman yang banyak menampilkan foto, grafik atau produk – produk yang disertai teks keterangan dibawahnya.
Teks ( daftar isi )
Gambar
Gambar
Teks ( daftar isi )
Lain – lain
Gambar 2.5. Model Layout Alternating index

2.      Membuat sketsa desain website
Seorang designer biasa saja menuangkan ide dalam pembuatan interface dengan terlebih dahulu membuat sketsa diatas kertas. Namun untuk kebanyakan orang, langkah ini biasanya dilewatkan langsung pada langkah pembuatan layout design dengan menggunakan software.
3.      Membuat layout desain
Banyak software yang dapat digunakan untuk membuat layout, antara lain adalah photoshop, corel, maupun macromedia. Proses ini dikerjakan setelah menentukan jenis layout dan pembuatan sketsa design. Namun terkadang pembuatan layout merupakan proses pertama kali dikerjakan.
4.      Image slice
Image slice adalah membagi gambar menjadi potongan – potongan kecil, proses ini diperlukan untuk meng-optimize waktu download.
5.      Membuat animasi
Animasi diperlukan untuk menghidupkan atau menjadikan website lebih interaktif.
6.      Membuat HTML
Setelah merapikan layout design lengkap dengan tombol, image, teks, script, html, yang perlu dilakukan adalah membuat layout kedalam format html.
d.        Website sebagai bagian dari Desain Komunikasi Visual

Desain website adalah seni dan proses menciptakan sebuah halaman website tunggal atau seluruh halaman website dan mungkin melibatkan keindahan dan mekanisasi dari operasi halaman web meskipun sesungguhnya difokuskan pada tampilan dan rasa dari halaman web. Beberapa aspek yang termasuk dalam desain web atau produksi web adalah grafis dan penciptaan animasi, pemilihan warna, pemilihan bentuk huruf, desain navigasi, penciptaan isi, penulisan HTML/XML, pemrograman JavaScript dan pengembangan e- commerse. Desain web adalah sebuah bentuk electronic publishing.
Website merupakan sebuah media penyebaran informasi melalui proses komunikasi yang disampaikan secara visual. Pekerjaan seorang desainer komunikasi visual adalah merancang sebuah materi untuk dikonsumsi oleh target komunikan yaitu pengguna internet agar materi tersebut dapat diterima oleh komunikan dengan efektif sesuai dengan target yang diharapkan. Desainer bertanggungjawab atas pemecahan masalah dalam proses penyampaian pesan atau informasi tersebut secara fungsional, sistematis, sederhana, proporsional dan ekonomis, demikian halnya dengan perancangan website. Proses komunikasi sebuah kerja website menghadirkan produk komunikasi visual, sehingga tampilan website sangat ditentukan oleh perancang web-nya.
Sebagai salah satu produk konvensional, website merupakan hasil pemecahan masalah berdasarkan pendekatan komunikasi visual, berisi spesifikasi produk yang sangat khas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kaidah–kaidah pokok perancangan sebuah desain website tidak berbeda dengan kaidah yang berkaitan dengan desain komunikasi visual.