Yeah,..this is it,....(kaya farah quen abis masak)
gabisa banyak ngomong,...yang penting belajar ,... belajar,... dan belajar....
oke ini lho proses vectornya,...mudah ya,...
untuk bikin sketsa 1 jam selesai,...yang lama sebenarnya pada saat memberi warna,harus teliti, sabar dan sabar untuk hasil yang memuaskan....
oke nyempil dikit deh buat temen2 yang mau copas TA jaman kuliahku.
http://www.4shared.com/zip/dPbIVCJ4/file.html
yang ini referensi aja sih hasil browsing mbah google, pingin bikin kaya gini tp ga ada waktu...
http://www.4shared.com/zip/_FkDmL9_/file.html
http://www.4shared.com/zip/tPw5k_wF/file.html
Minggu, 11 Maret 2012
Selasa, 21 Februari 2012
BAB III
METODE
BERKARYA
A. Media Berkarya
Dalam
perancangan website “Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen”, penyusun menggunakan beberapa
media yang digunakan untuk menciptakan karya berupa desain website “Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen”. Media terdiri dari alat dan bahan,
karena dalam proses pembuatan desain website
tidak memerlukan bahan maka media utama dalam pembuatan desain website ini adalah dengan menggunakan
komputer beserta koneksi dengan jaringan internet.
Adapun media yang digunakan untuk membuat karya desain website “Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kabupaten Sragen” adalah :
1. Alat
a.
Perangkat Keras (Hardware)
Laptop Merk Acer dengan spesifikasi yang dipakai dalam mengerjakan karya
adalah:
1)
Acer type Aspire 4736 14.0" LED LCD
2)
Processor : Intel Core 2 Duo T6600 (2.2 GHz, 800 MHz
FSB)
3)
Memory 1 GB
4)
Hardisk :160 GB
5)
DVD Super Multi DL drive
6)
Printer merk Epson Stylus T20E
7)
3D Optical Mouse Merk
Sony
b.
Perangkat Lunak (Software)
1) OS (Operating
System) Windows 7 Ultimate
2) Adobe
Photoshop CS2 Middle version
3) Adobe
Flash CS3
4) Adobe
Dreamweaver CS3
B. Proses Berkarya
Dalam
menciptakan karya desain website
harus melalui beberapa tahap, diantaranya adalah:
1. Tahap Perencanaan Awal (Preliminary Planning)
a.
Menentukan
Tujuan Pembuatan Website
Penetapan tujuan yaitu menetapkan hasil akhir yang akan
dicapai dari pembuatan karya tugas akhir. Penetapan tujuan adalah tahap pertama
yang ditempuh sebelum masuk ke tahap produksi perancangan desain website. Pada tahap ini ide dasar
(konsep) website dilakukan. Setelah
konsep website kemudian dikembangkan
menjadi sebuah desain template.
Pembuatan karya tugas akhir penulis bertujuan agar
karya yang dihasilkan nantinya dapat digunakan sebagai media promosi dalam
bentuk website Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kab. Sragen.
b.
Pencarian
Ide
Ide adalah tahap awal dalam pembuatan karya. Tanpa
adanya ide mustahil akan tercipta suatu karya. Ide akan melahirkan kehendak
untuk berkarya dan merealisasikan idenya. Pada umumnya ide masih bersifat
abstrak dan bersifat pribadi karena hanya berupa buah pikiran di dalam kepala.
Proses pencarian Ide merupakan proses yang harus kita lakukan pertama kali
sebelum mulai membuat Website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kab.Sragen.
Sebelum menetapkan sebuah konsep atau ide dasar kita
harus mengetahui tentang bagaimana kondisi Perusda Percetakan dan Penerbitan
Kab. Sragen. Inovasi dalam bidang
cetak mencetak juga terus mengalami kemajuan dengan banyaknya tempat yang
melayani jasa cetak offset bahkan
saat sekarang ini tren digital printing juga berkembang pesat. Banyak media
promosi yang bisa digunakan untuk mengenalkan suatu produk atau jasa kepada
masyarakat umum, namun terkadang media–media tersebut dirasa belum efektif
karna mungkin informasi yang diberikan belum maksimal karena kendala waktu,
tempat dan tingkat ekonomisnya. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka
perancangan desain website harus
memiliki tampilan visual yang sesuai dengan karakter perusahaan daerah yang
menarik dengan content yang membuat
pengguna merasa ingin lebih mengetahui jasa yang diberikan Perusda Percetakan
dan Penerbitan Kab. Sragen.
Pada website perusahaan
daerah atau instansi pemerintah daerah karakteristik website yang dimiliki biasanya yang resmi dan terkesan kaku karena
lebih mempertimbangkan isinya saja. Namun dalam hal ini penulis ingin merancang
desain yang berbeda dari website
perusahaan daerah yang sudah ada dengan tampilan yang berbeda dan sesuai bidang
jasa Percetakan dan Penerbitan.
Selain mencari ide sendiri yang nantinya akan
diterapkan dalam tampilan website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen. Desainer telah melakukan pengamatan
terhadap beberapa website yang sudah
dimiliki oleh Instansi Pemerintah di Sragen sendiri dan website yang dimiliki oleh instansi Pemerintah Daerah diluar Sragen
sehingga desainer mendapatkan content
dan tampilan yang relevan dan sesuai dengan karakteristik Perusda sebagai
perusahaan daerah yang bergerak di bidang jasa percetakan dan penerbitan.
c.
Analisa Kebutuhan
Klien
Analisa kebutuhan klien diperlukan penulis dalam
merancang sebuah website agar
nantinya website yang dibuat bisa
sesuai dengan keinginan klien dalam hal ini klien penulis adalah Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Dalam melakukan analisa, penulis menggunakan tiga
metode untuk mendapatkan hasil yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan
untuk menentukan konsep karya. Metode yang pertama adalah dengan melakukan
wawancara dengan pimpinan Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Dalam tahap ini penulis memperoleh masukan mengenai informasi apa saja yang
akan ditampilkan dalam website, dan
bentuk website yang diinginkan.
Setelah melakukan wawancara, penulis juga melakukan observasi atau pengamatan
langsung ke Perusda Percetakan dan Penerbitan. Dari proses ini penulis bisa
memperoleh data secara langsung mengenai sejarah Perusda, visi dan misi Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen, struktur organisasi, job description, data pegawai, alat–alat
produksi, bidang usaha, proses produksi yang sedang berlangsung dan apa saja
yang di produksi oleh Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Selain menggunakan dua metode tersebut diatas, penulis
juga melakukan dokumentasi pada saat observasi berlangsung untuk mendapatkan
foto dan data–data dari Perusda yang dapat digunakan sebagai referensi pada isi
website.
d.
Analisa
Target Audience
Analisa target audience yang dituju sebagai acuan
menentukan konsep karya dan menentukan bahasa apa yang dipakai agar tepat dan
efisien. Pada karya ini target audience
yang di jangkau adalah masyarakat usia 18 tahun keatas. Cakupan target audience merupakan pegawai kalangan
Instansi Pemerintah Daerah dan masyarakat umum seperti kalangan terpelajar dan
Mahasiswa. Dalam cakupan target audience
kita dikenal beberapa segmentasi pasar yaitu:
a) Segmentasi Demografis dalam hal ini adalah
pria dan wanita dengan jangkauan usia 18 tahun keatas. Warga Negara Indonesia
yang terdidik, tidak buta aksara, mampu membaca, mengenal teknologi, dan mampu
mengoperasikan komputer dan gadget
yang bisa mengakses internet serta mengerti akan teknologi informasi. Sasaran
secara umum website ini adalah
pegawai kalangan Instansi Pemerintah Daerah, kalangan terpelajar, dan mahasiswa.
Dalam usia 18 tahun termasuk dalam usia pos remaja atau usia yang telah
melewati masa remaja.(Prawira, 1989)
b) Segmentasi Geografis, target dalam segmentasi
ini adalah penduduk Indonesia yang hidup di daerah atau wilayah eks Karisidenan
Surakarta dan sekitarnya, secara dominan sasarannya adalah kalangan Instansi
Pemerintah Daerah dan masyarakat di wilayah Sragen.
c) Segmentasi Psikografis, dalam segmentasi ini
cenderung pada faktor–faktor psikologis dalam diri seseorang yang bersifat
abstrak karena tidak nampak sebagai perbuatan atau aktifitas. Dalam hal ini target audience memiliki kesadaran,
ketertarikan, dan mampu mengoperasikan internet dan terbuka akan suatu sistem
informasi baru.
Dalam menganalisa
target audience, penulis menggunakan
metode studi literatur untuk melakukan penilaian terhadap keinginan user atau target audience yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu berdasarkan
segmentasi demografis, geografis, dan psikografis. Faktor dasar target audience yang perlu
dipertimbangkan adalah perbedaan umur/ zaman, perbedaan kelas, perbedaan jenis
kelamin dan keseluruhan kecenderungan warna.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dikutip dari A Study in
“Color Prefferens of School Children” oleh F.S. Breed dan S.E. Katz
memberikan gambaran sebagai berikut : sejumlah warna diberikan kepada 2000
orang siswa pra remaja dan kepada 2000 orang yang telah melewati masa remaja
(pos remaja).
Merah
|
Jingga
|
Kuning
|
Hijau
|
Biru
|
Ungu
|
|
Pra
Remaja Laki – laki
Perempuan
|
149
120
|
83
79
|
92
116
|
133
122
|
462
439
|
79
151
|
Pos
Remaja Laki – laki
Perempuan
|
156
134
|
38
41
|
27
72
|
166
248
|
501
394
|
113
123
|
Tabel 1.
Tabel pengelompokan warna berdasarkan usia
Berdasarkan tabel
diatas, target audience pada usia pos
remaja menunjukkan bahwa warna yang lebih disukai adalah warna biru.
Konsep desain
minimalis berarti penyederhanaan suatu desain, dimana dalam desain tersebut
tidak terdapat macam–macam ornamen pendukung, namun merupakan suatu kesatuan
desain yang dinamis. Desain web minimalis
dengan konsep interface yang user friendly, sehingga membuat target audience mudah dimengerti dan
mudah diakses dan digunakan oleh pengunjung. Dengan warna, tekstur, background dan elemen yang sederhana
dengan tambahan satu atau dua objek besar sebagai titik fokus. (sumber: http://www.gravisware.com).
Dalam membuat desain website minimalis juga harus memenuhi
prinsip–prinsip desain grafis, baik dari segi balance, aligment, hingga contrast-nya.
Selain itu bentuk layout yang minim
tetapi manis tanpa melupakan unsur artistik dan psikologisnya tidak akan
membuat website terlihat membosankan
dan terkesan biasa. Hal ini bisa diterapkan dalam beberapa hal antara lain
dalam hal penggunaan kombinasi warna, cahaya gelap dan terang seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, dengan menambahkan flash atau javascript sehingga
unsur – unsur tertentu dapat bergerak. Lalu pengaturan gambar – gambar yang
berbeda untuk setiap halaman website
atau konten. Font yang digunakan
dalam mendesain adalah type font yang
unik tetapi mudah dibaca oleh user
dan browser, serta karakter huruf
yang tidak membuat mata cepat lelah.
Konsep desain
minimalis dapat diterapkan dengan cara menggunakan kombinasi warna putih, abu-
abu, hitam untuk benda yang tidak ingin terlihat menonjol. Kombinasi warna
cahaya gelap dan terang agar membuat kesan minimalis dan netral karena
pergerakan warna putih, abu–abu, hitam akan lebih bernilai simple dan elegan. Dalam menerapkan konsep desain yang minimalis
sebaiknya menggunakan satu atau dua warna yang kuat pada beberapa objek sebagai
fokus misalnya warna biru tua, hitam, merah hati.
e.
Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan ide dasar atau ide utama langkah selanjutnya sebelum
membuat tampilan desain website ada
beberapa tahapan lagi yang harus dilalui. Masih merupakan bagian dari proses
pencarian data, desainer juga harus melalui proses :
1.
Studi Literature
Pencarian data melalui studi literature
terhadap buku – buku yang membahas topik yang berhubungan dengan objek yeng
diteliti dan rancangan web yang akan
dibuat.
2.
Interview
Metode interview adalah metode
pengumpulan data dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung
dengan narasumber (Perusda Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen). Tentang
seputar sejarah berdirinya Perusda, produk apa saja yang ada di Perusda,
manajemen Perusda, pemasaran Perusda dan proses produksi di Perusda.
3.
Observasi
Metode Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan pada objek secara langsung, misalnya pengamatan mengenai suasana
perusda, bentuk bangunan, fasilitas, alat–alat pendukung produksi, dan apa saja
yang di produksi oleh Perusda.
4.
Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan melihat laporan PKL yang telah dibuat
penulis agar memperoleh berbagai data yang dapat dijadikan referensi dalam
penulisan tugas akhir, antara lain file
CD yang berisikan foto- foto yang diberikan oleh Perusda Percetakan dan
Penerbitan, leaflet, buku company profile.
f.
Penentuan
Konsep Desain
Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen merupakan salah satu
instansi pemerintah yang masuk dalam Badan Usaha Milik Daerah yang mendukung
pendapatan asli daerah yang siap melayani segala macam jenis barang cetak untuk
dinas/ instansi dan masyarakat umum.
Jenis pesan yang disampaikan adalah jenis pesan yang bersifat informatif,
bertujuan untuk membentuk permintaan pertama kepada pasar tentang produk baru
serta membangun citra perusahaan sebagai pihak pemberi pesan. Daya tarik pesan
yang digunakan adalah daya tarik positif/ rasional yang lebih fokus pada fungsi
atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk. Gaya pesan yang
digunakan merupakan gaya suasana atau citra (mood
or image), yang mampu membangkitkan suasana atau citra melalui sugesti dari
suatu produk.
Dalam membuat karya desain website
ini penulis menerapkan konsep desain perusahaan daerah percetakan. Komposisi desain yang minimalis dengan
mengkombinasikan warna abu-abu, putih, hitam sebagai background lalu untuk menguatkan beberapa objek digunakan warna
biru monokromatik. Dari pihak Perusda Percetakan dan Penerbitan mengharapkan
kesan minimalis tetapi bersifat formal dengan warna yang digunakan adalah warna
yang memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu, wawasan dan sesuai dengan jiwa
Perusda Percetakan dan Penerbitan. Dalam membuat konsep desain penulis
mempertimbangkan pemilhan karakteristik warna yang akan digunakan, bentuk layout, komposisi dan typografi berdasarkan pada target audience yang telah ditentukan
sebelumnya.
Yang pertama yaitu pada pemilihan warna. Warna akan mempengaruhi
emosional customer bagi perusahaan, merk atau produk yang ditawarkan. Pada
hal ini penulis perlu mempertimbangkan tanggapan target audience yang telah ditentukan sebelumnya yaitu segmentasi
demografis dengan jangkauan usia antara 18 tahun keatas antara lain seperti pegawai kalangan Instansi Pemerintah Daerah,
kalangan terpelajar, dan mahasiswa dimana yang lebih dominan adalah
memilih warna biru.
Pemilihan
layout yang digunakan pada desain website ini adalah jenis layout
left index karena untuk memudahkan navigasi pada halaman–halaman yang
berbeda dan untuk mengurangi kekacauan
informasi yang pada akhirnya dapat membingungkan pengunjung.
Penulis cenderung menggunakan komposisi asimetris dalam pembuatan desain website dikarenakan untuk menghindari
kebosanan dengan keseimbangan simetris sekaligus untuk menghindari kekacauan
informasi sekaligus pada bagian isi atau content
website memiliki bidang luas untuk menampilkan gambar.
Tipografi yang digunakan dalam website
adalah jenis–jenis huruf yang mudah dan nyaman dibaca/ tidak membuat mata cepat
lelah dan mampu menguatkan isi pesan verbal dan visual dalam desain website kepada pengunjung atau pengguna website. Simpulan kebutuhan klien,
desainer dan user dari uraian
sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:
|
2. Tahap Sebelum Produksi (Pre Production)
a.
Pengelompokan
dan Pemilihan Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan dengan berbagai metode meliputi data
gambar dan data tertulis. Data tersebut akan dikelompokkan sesuai dengan pembagian
halaman website Perusda Percetakan
dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Halaman tersebut sebagai berikut :
a)
Halaman Home /
halaman depan
Berisi ucapan selamat datang dan berita terbaru dan info tentang Perusda
Percetakan & Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman home terdapat image
gedung Perusda. Penulis lebih memilih menggunakan foto yang diambil sendiri
oleh penulis dari tampak depan dengan sedikit di edit dengan photoshop agar lebih menarik dan menyatu
dengan background daripada foto yang
diberikan perusda yang nampak dari
samping.
b)
Halaman Profil Perusda
Berisi sejarah singkat Perusda Percetakan dan Penerbitan,kata pengantar,
visi, misi dan tujuan, dasar hukum dan struktur organisasi. Pada halaman profil
Perusda terdapat dua sub halaman yaitu halaman Sejarah Perusda dan Sturktur
Organisasi yang hanya akan muncul tombolnya ketika tombol menu Profil Perusda
di pilih.
Berikut
ini merupakan bagan struktur organisasi yang diberikan perusda dan akan
digunakan oleh penulis.
c)
Halaman Manajemen Perusda
Berisi data diri crew, foto crew, foto kegiatan dan foto proses
produksi di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman
ini foto–foto juga diperoleh penulis pada saat melakukan Praktik kerja
lapangan, misalnya foto–foto proses produksi dan foto kegitan perusda saat
mengikuti kirab adipura hari jadi kota sragen dan foto kegiatan olahraga di
Perusda, sedangkan sisanya penulis peroleh dari Perusda.
d)
Halaman Pendukung Produksi
Berisi penjelasan kwalitas peralatan, sarana dan prasarana, jenis–jenis
mesin yang ada di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada
halaman ini penulis menggunakan data yang sudah ada dari Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kab. Sragen
e)
Halaman Produk
Berisi tampilan contoh produk yang dihasilkan di Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kabupaten Sragen. Pada halaman produk penulis menggunakan data yang
berupa CD berisikan contoh produk yang dihasilkan di Perusda, dan hanya pada
produk merchandise penulis
menggunakan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi sendiri.
f)
Halaman Kontak Kami
Berisi tentang informasi contact
person dengan perusahaan seputar pelayanan jasa dari Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kabupaten Sragen.
b.
Diagram Alir (Flow Chart) Website
Diagram alir / flow chart adalah gambar atau skema dari
sebuah alur kerja. Dengan membuat gambar ini nantinya akan lebih memberi
kemudahan dalam membaca cara kerja dari desain website ini.
Menurut Hartono (1999), flow chart adalah
bagian yang menggambarkan uraian instruksi untuk proses dengan komputer dan
hubungan antara suatu proses lainnya dengan menggunakan suatu symbol. Madja TT:28, dalam Hakim,
2005:47 Flow chart terdiri dari dua
bagian, yaitu :
Ø
Sistem flow
chart ( dibuat oleh system analist
)
Ø
Program flow
chart ( dibuat oleh programmer )
Madja menambahkan, bahwa dalam membuat sebuah flow chart harus memperhatikan dua hal, yaitu:
1.
Urut – urutannya harus benar
2.
Akibat nstruksinya harus dilihat
Seperti halnya setiap jalan pikiran yang dimiliki oleh manusia, demikian
pula dengan program flow chart. Flow
chart yang dibuat harus menggambarkan jalan keluar dari masalah yang
dihadapi.
Sebuah website bisa dikatakan
baik apabila sisi dari data–data yang ada di setiap halaman website bisa menjelaskan, menerangkan
dan dapat menggambarkan profil sebuah perusahaan dan juga ada bagian yang bisa
menghubungkan komunikasi secara online antara
orang yang mengakses situs website
dengan perusahaan. Untuk itu dalam membuat sebuah desain website juga diharuskan dapat membagi–bagi atau memilah–milah data
yang nantinya akan dijadikan dalam beberapa halaman disesuaikan dengan isi dari
data yang ada.
Sebuah desain website juga diharapkan mempunyai sebuah
flow chart atau diagram alir yang
bisa mengarahkan orang yang melihat situs website
bisa lebih cepat mengerti dan memahami isi dari website tersebut. Flow chart
pada desain website sangat erat
kaitannya dengan content yang
ditampilkan. Seperti contoh antar desain website
pada situs hotel akan sangat berbeda sekali dengan desain website pada situs otomotif. Berikut adalah flow chart desain website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Bagan 3. Flow
Chart untuk User
Keterangan :
Dalam website terdiri dari 6 halaman utama,
tetapi dalam 6 halaman tersebut masih ditambahi dengan adanya halaman lain yang
menjadi bagian dari suatu halaman. Pada saat pertama kali pengunjung masuk ke
halaman depan, pengunjung akan melihat menu interaktifitas berupa polling pengunjung. Pada halaman profil
perusda, manajemen perusda, dan produk terdapat sub menu yang dapat dipilih oleh
pengunjung dan dalam masing–masing sub menu halaman juga terhubung ke menu
utama.
Keterangan :
Dalam website
terdiri dari 6 halaman utama, tetapi dalam 6 halaman tersebut masih ditambahi
dengan adanya halaman lain yang menjadi bagian dari suatu halaman. Secara garis
besar untuk lebih jelasnya akan dijelaskan bagaimana memahami alur atau flow chart dari desain website ini.
Ketika pertama kali kita melihat website, tampilan atau halaman pertama yang kita lihat langsung
masuk pada halaman home/ halaman
depan setelah melalui proses loading.
6 halaman utama langsung bisa diakses melalui tombol (button) yang akan mengarahkan pada
halaman–halaman yang ditunjuk.
Jika kita memilih tombol Home maka tampilan akan sama seperti kita mulai masuk akses ke
situs website ini. Pada halaman Home sedikit berbeda dengan halaman
berikutnya, pada halaman ini pengunjung akan menemukan interaktif link berupa polling pengunjung yang nantinya dapat digunakan pengunjung untuk
memberikan pendapatnya tentang website Perusda
Percetakan dan Penerbitan.
Selanjutnya jika kita memilih Profil Perusda, maka kita akan menemukan informasi
tentang profil perusahaan, visi, misi, tujuan, dasar hukum, pada halaman ini
akan muncul sub menu Sejarah dan Struktur Organisasi Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kabupaten Sragen.
Apabila kita memilih tombol Manajemen Perusda kita
akan menemukan halaman yang berisi sub menu crew
Perusda yang berisi data diri pegawai,
foto crew berisi foto masing masing
pegawai, foto kegiatan berisi foto kegiatan yang dilaksanakan di Perusda dan
foto proses produksi di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Jika memilih menu Pendukung Produksi maka kita akan
menemukan informasi tentang sarana, prasarana dan kualitas pendukung produksi
di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Sedangkan pada menu Produk kita akan melihat beberapa sub menu yang berisi sub menu advertising
outdoor, advertising indoor, dan merchandise.
Ketika di klik salah satu dari sub menu tersebut maka akan ada contoh produk
yang dihasilkan di Perusda.
Yang terakhir adalah menu kontak kami, disini terdapat
informasi mengenai cara menghubungi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten
Sragen beserta alamat, nomor telepon, dan dapat mengirim pesan melalui akses
email.
Dengan flow
chart yang ada penyusun berharap orang yang mengakses website ini dapat lebih cepat memahami untuk dapat menggunakan atau
memasuki halaman–halaman website yang
dibuat, sehingga kita dapat mengetahui profil dan jasa layanan dari Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
3. Tahap Produksi (Production)
a.
Layout Website
Ada bermacam–macam proses atau langkah yang digunakan untuk membuat layout dari suatu website. Dan berikut ini merupakan langkah penulis dalam membuat layout sebelum pada akhirnya diwujudkan
dalam bentuk template. Langkah yang
pertama yaitu membuat sketsa desain dalam membuat sketsa interface dengan terlebih dahulu di atas kertas lalu membuat layout dengan menggunakan software Adobe Photosop yang kemudian di kerjakan dalam Dreamweaver untuk menata ulang.
Layout yang akan digunakan pada
website adalah model layout left index. Layout ini di pilih
karena terkesan sederhana dengan tidak terlalu banyak menampilkan konten–konten
yang dianggap tidak perlu dan mengurangi resiko terjadinya kekacauan
informasi yang bisa membingungkan. Selain itu layout ini dapat menampilkan image
lebih luas.
b.
Pembuatan
Halaman Website dan Animasi
Pada tahap ini adalah tahap mendesain template
yang akan diterapkan di dalam desain website.
Dalam pembuatan template desainer
terlebih dahulu membuat sketsa website
diatas kertas yang kemudian di akan diterapkan dengan menggunakan program Adobe Photoshop. Setelah itu template yang telah selesai di desain di
slice (dipotong) dengan menggunakan
fasilitas Slice Tools image menjadi
beberapa bagian agar nantinya bisa di edit
ulang pada program Adobe Dreamweaver.
Selain itu pemotongan ini dilakukan dengan tujuan agar file yang dihasilkan tidak terlalu besar sehingga memperlambat
proses loading. Selanjutnya image background template di simpan
dengan file tipe penyimpan HTML yang terdapat pada fasilitas Adobe Photoshop yaitu Save For Web & Devices. Selanjutnya template yang telah selesai di olah dan
di edit dengan menggunakan software
Dreamweaver.
Berikut ini merupakan contoh desain pembuatan halaman website.
Berikut adalah tampilan bagan pembuatan halaman dalam desain website Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kabupaten Sragen.
Bagan 5.
Pembuatan halaman website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
Keterangan :
Animasi header di buat dengan
menggunakan program Adobe Photoshop
kemudian diekspor menjadi file PNG
dan kemudian dianimasikan di Adobe
Flash. (sumber : gambar logo diperoleh dari Perusda Percetakan dan
Penerbitan Kab. Sragen sudah berupa format PNG)
1.
Rollover Button di
buat dengan menggunakan Adobe Photoshop
pada saat membuat template tetap
kemudian pada bagian menu yang sudah di slice
digandakan dan di ganti perubahan warnanya, lalu di sisipkan pada Dreamweaver melalui tools insert images rollover.
2.
Pada interaktif link
terdapat search, hit counter dan polling dibuat di Dreamweaver dengan cara mengetikan kode html pada Dreamweaver.
3.
Teks yang digunakan pada halaman depan website adalah teks yang dibuat di Dreamweaver dengan menggunakan Hyperlink teks agar dapat di link ke halaman yang lain.
4.
Di bagian footer
halaman website ini terdapat label
keamanan hak cipta tepat dibawah halaman isi website (body) yang dibuat dengan menggunakan Hyperlink teks
Pada halaman profil dan halaman – halaman lainnya layout atau template website
cara pembuatannya hampir sama hanya berbeda pada body content atau isi website,
oleh karena itu tidak perlu dibagankan lagi, hanya ada sedikit perbedaan pada
halaman home dengan halaman lainnya
karna pada halaman home atau halaman
depan ada menu interaktif polling sedangkan
pada halaman–halaman lainnya menu polling
pengunjung tidak tampil. Tampilan menu polling
pengunjung sebagai berikut :
Gambar. 3.7
Tampilan Polling Pengunjung
Perbedaan lainnya yaitu pada body content/ isi yang
terdapat pada website
Gambar. 3.8 Tampilan form untuk
mengirim pesan
Pembuatan animasi pada halaman website ini meliputi pada bagian header yang terdapat pada masing–masing halaman. Program yang
digunakan penulis untuk membuat animasi ini adalah program Adobe Flash. File tipe dari program Adobe Flash yang digunakan untuk pembuatan website ini adalah (swf). Animasi
dibuat dengan ukuran (pixel) yang
telah ditentukan pada halaman Adobe Dreamweaver
sehingga tidak terjadi kerusakan tampilan halaman website pada saat dibuka menggunakan program browser. Penempatan animasi ini menggunakan cara pembuatan layout table dan layer pada program Adobe
Dreamweaver, setelah itu animasi dapat ditempatkan melalui Tools Insert Media.
c.
Compositing dan Linkage
Tahap compositing adalah tahap
penggabungan semua materi website yang
telah dikumpulkan menjadi satu folder lalu
menyusun kembali bagian–bagian template
yang sebelumnya telah di slice untuk
disesuaikan ukurannya agar dapat di isi dengan content yang telah direncanakan agar sesuai seperti apa yang di
inginkan.
Pada tahapan sebelumnya, materi website
yang ada masih berupa file yang masih
terpisah antara satu halaman dengan halaman yang lain dan belum memiliki alur.
Pada tahap inilah semua halaman tadi dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
sehingga membentuk sebuah website
yang memiliki alur dan isi content
yang lengkap. Tahap compositing
dilakukan dengan menggunakan Adobe
Dreamweaver CS3. Website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kab. Sragen terdiri dari halaman utama dan sub
halaman yang dibuat terpisah. Proses penggabungan ini disesuaikan dengan
halaman yang dibuat. Karena content
yang terdapat antara halaman satu dengan yang lainnya berbeda.
Setelah dilakukan penggabungan dan pengaturan elemen website (halaman website,
content dan animasi) maka proses selanjutnya adalah linkage. Linkage merupakan konsep dalam pemrograman komputer yang
menghubungkan satu penghubung agar dapat dihubungkan ke semua program/ halaman
tertentu. Linkage menjadi penghubung
program dengan program lainnya dan dapat digunakan terus menerus dengan aturan
yang sama.
Proses link yaitu menghubungkan
halaman satu dengan halaman lainnya serta memberi kode html tertentu untuk dapat dijalankan secara interaktif.
d.
Penggunaan
Kode HTML pada Website
Beberapa program aplikasi yang dipakai untuk membuat website antara lain Adobe
Dreamweaver, merupakan salah satu software
untuk mendesain website atau homepage. Ada tiga komponen utama dalam Adobe Dreamweaver dalam pembuatan suatu
desain website, antara lain:
Halaman utama : untuk desain website
itu sendiri (tampilan website maupun
kode html).
Obyek/ Tool : untuk memasukkan
obyek atau sifat obyek yang diinginkan, misalnya memasukkan table dan segala sifat – sifatnya atau
membubuhkan sifat text, menambahkan
animasi dari software Adobe Flash.
Properties : untuk mengedit obyek
yang sedang diolah dan juga mengatur link
halaman.
|
e.
Publish Website / Uji Coba Offline
Publish site adalah menampilkan
dokumen atau desain website yang
telah selesai dibuat agar pengunjung web di
dunia dapat melihat site yang telah
dibuat. Untuk mempublish site
diperlukan akses ke remote web server seperti ISP atau Internet server
di dalam sebuah perusahaan. Namun sebelum mempublish site, sebaiknya site
dites terlebih dahulu sehingga dapat diketahui apabila terdapat kesalahan yang
harus dibenahi.
Pada pembuatan karya tugas akhir ini penulis merupakan web designer (pembuat desain website) pada Perusda Percetakan dan Penerbitan
Kabupaten Sragen, jadi penulis tidak mencapai pada proses upload content website keseluruhan. Akan tetapi guna menunjang
penyelesaian proses tugas akhir ini dan untuk keperluan presentasi desain website saat pameran tugas akhir
berlangsung maka penulis akan melakukan uji coba site secara lokal (offline)
untuk memastikan site dapat bekerja
sesuai yang diharapkan pada browser
yang ditargetkan. Selain itu uji coba ini dimaksudkan agar dapat diketahui
sejak awal tidak terdapat link–link yang
tidak berfungsi dan yang berfungsi, serta untuk melihat kecepatan loading halaman pada saat dibuka.
4. Tahap Setelah Produksi (Post Production)
a.
Upload
Website Pada Jaringan Internet
Pada pembuatan tugas
akhir ini penulis sebagai web designer
pada Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen, jadi penulis tidak
merancang sampai dengan online karena
proses online membutuhkan server yang digunakan untuk mengirim file desain web yang tidak mungkin dapat diselesaikan pada Tugas Akhir ini.
Akan tetapi nantinya
penulis akan menyarankan pada Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten
Sragen untuk melakukan proses upload desain
website ini menggunakan jasa upload content website melalui provider penyedia jasa domain dan hosting, sehingga web ini
bisa bekerja secara online.
Berikut ini adalah bagan proses berkarya perancangan desain website :
|
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
1. Alasan Pemilihan Tema
Pada saat ini usaha yang bergerak di bidang grafis
percetakan mengalami perkembangan begitu pesat setiap tahun. Usaha dalam bidang
grafika selalu mengikuti perkembangan tanpa mengenal musim. Banyak perusahaan
percetakan yang mulai tumbuh dan bersaing untuk memberikan hasil produksi yang
maksimal kepada masyarakat akan keperluan barang–barang cetak. Sudah menjadi
sifat alamiah manusia ingin memberikan suatu informasi kepada orang lain
tentang suatu produk dengan media yang menarik agar orang yang menerima
informasi, mau membeli
ataupun sekedar mengetahui tentang produk yang ditawarkan. Inovasi dalam bidang
cetak mencetak juga terus mengalami kemajuan dengan banyaknya tempat yang
melayani jasa cetak offset bahkan
saat sekarang ini tren digital printing juga berkembang pesat.
Sebagai salah satu warga Sragen yang ingin berpartisipasi memajukan kotanya, penulis yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang desain grafis
mencoba menawarkan suatu media penyampaian informasi dan promosi “Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen” melalui website.
2.
Alasan Pemilihan Jenis Karya
Saat ini internet sudah dianggap sebagai suatu hal
yang penting. Dengan bertambah banyaknya website
menjadikan internet sebagai wadah penyedia informasi yang bersifat global.
Selain itu website juga dapat menjadi
media komunikasi yang sangat ideal bagi orang–perorangan maupun perusahaan.
Internet akan menyapu
kita seperti sebuah gelombang pasang yang akan menenggelamkan setiap orang yang
dilewatinya yang tidak siap untuk hidup dalam sebuah masyarakat informasi.
(Bill Gates, Chairman of Microsoft Corp.) sumber :www.microsoft.com
Sejalan dengan perkembangan zaman, perkembangan
teknologi informasi hingga saat ini berkembang sangat pesat dan membuat interaksi antar manusia menjadi
sangat mudah, sangat cepat dan telah memberikan akibat langsung pada segala
sisi perkembangan teknologi informasi khususnya bidang bisnis dan pendidikan
menjadi sangat maju dan global.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi,
desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik atau disebut sebagai
desain interaktif atau desain multimedia dengan media internet maka website dipilih sebagai sarana media
promosi karena berbeda dengan media promosi lainnya, seperti ; baliho, poster, pamflet,
dan sebagainya. Website lebih
praktis, ekonomis, dan efektif dalam segi penyampaiannya kepada masyarakat,
karena website lebih murah
dibandingkan sarana media konvensional lainnya. Website memiliki ruang yang tak terbatas yang dapat diakses oleh
seluruh pengguna internet di dunia. Sebagai contohnya media promosi dengan
menggunakan televisi atau koran, majalah, poster, baliho dan lainnya ingin
tampil secara prime time biaya yang
dikeluarkan ratusan juta untuk tampil hanya 3 menit atau untuk biaya pemasangan
baliho di lokasi strategis dengan biaya sewa 3 bulan misalnya. Sementara website selama masih aktif, maka
informasi yang ingin disampaikan dapat diakses dan informasi mengenai profil
perusahaan, produk, contact person,
dan informasi lain mengenai perusahaan dapat disampaikan lebih lengkap dengan
menggunakan website.
Secara singkat dapat dipahami bahwa website adalah sebuah cara atau tempat
di internet untuk mempermudah tukar menukar dan memperbaharui informasi,
menampilkan sesuatu produk, baik berupa barang atau jasa atau lainnya, yang
dapat dikunjungi siapa saja dan dapat melakukan interaksi secara aktif.
Di samping memiliki kelebihan, website
juga memiliki kekurangan, di antaranya adalah : harus membutuhkan koneksi
internet untuk bisa membuka atau mengakses website,
rawan dengan tindak kejahatan dalam dunia internet seperti adanya hacker dan sebagainya.
Meski demikian website tetap dipilih sebagai sarana
informasi dan media promosi Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen
karena beberapa keunggulan yang dimiliki dan sebagai respon terhadap kemajuan
teknologi informasi pada era sekarang yang menggunakan media internet setiap
tahun terus meningkat dan banyak orang atau perusahaan
B.
Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
Tujuan pembuatan Karya Tugas Akhir dengan
judul “Desain Website Perusda
Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen” adalah sebagai berikut:
a.
Terciptanya website
Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen sebagai karya penulis.
b.
Menerapkan ilmu yang di dapat pada masa perkuliahan
untuk merancang website.
c.
Ingin menjelaskan proses perancangan website.
2.
Manfaat
Penulis berharap Karya Tugas Akhir ini dapat memberikan berbagai manfaat,
di antaranya :
a.
Sebagai referensi bagi mahasiswa Seni Rupa dan Desain
yang ingin merancang sebuah website.
b.
Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran terhadap
rencana pembuatan website yang belum tercapai
di Perusda Percetakan dan Penerbitan Kabupaten Sragen.
c.
Nantinya, dapat digunakan sebagai media alternatif
dalam mempromosikan Perusda Percetakan dan Penerbitan dalam bentuk website.
Langganan:
Postingan (Atom)